Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adigang Adigung Adiguna

24 April 2021   12:13 Diperbarui: 24 April 2021   12:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia saling bersaing dalam kehidupannya. Adigang, mereka bersaing untuk menjadi yang paling pintar. Adigung, menujukkan ke status paling berpangkat di antara mereka. Dan adiguna, menjadi berbeda karena memiliki kelebihan berlimpah, dibanding orang lain.

Cara untuk mencapai status tersebut beraneka ragam. Walau ada pengawasan, cara mencapainya ada yang aman, ada pula yang menempuh jalan riskan.

Di dalam ilmu manajemen, praktik terbaik dalam pengelolaan mengacu pada : keterbukaan, menghindari benturan kepentingan, berakuntabilitas, dapat dipertanggungjawabkan, dan mencerminkan batas-batas kewajaran.

Tetapi karena motif beradigang, beradigung, dan beradiguna dijalani secara pintas, maka kisah kesuksesan masih saja dipenuhi dengan pelanggaran etika pengelolaan.

Secara organisatoris lalu dibentuklah Satuan Pengawasan Intern, Inspektorat Jenderal, hingga pengawasan melekat. Tapi di lapangan, belum seindah yang diharapkan.

Analoginya, seperti siput bermata besar yang bertugas mengawasi tikus pintar. "Keong sak kenong matane. Tikus-tikus padha ngidung. Kucing gering ingkang njagani".

Bila keadaan di lapangan masih seperti itu, tentu para pihak yang masih ingin beradigang, beradigung, dan beradiguna, akan semakin leluasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun