Saat sedang lapar kekuasaan, tentu motif berkuasa sedang minta perhatian. Need for Power, takarannya berbeda-beda bagi setiap orang. Selain berperhatian tentang kekuasaan, di pihak lain ada juga upaya untuk membungkus konsep kebersamaan, ke dalam satu paket idealisme.
Tak ada konsep kosong dalam hal ini. Kelompok tersebut sangat intens berwacana tentang : status, pengetahuan, otoritas, serta pengaruhnya dalam kehidupan.
Nasi bungkus pun telanjur menjadi bagian dari budget dalam hura-hura memperkuat motif kekuasaan, agar makin mendapat perhatian yang semakin luas.
Tidak hanya nasi saja yang dibungkus. Simbol lain untuk kepentingan kekuasaan pun juga sering dibungkus sangat rapi.
Pertikaian kader parpol pasti akan terus terjadi. Pendekatan Konggres Luar Biasa suatu partai misalnya, digunakan sebagai jalan pintas untuk kepentingan Pemilu. Ini merupakan pesta, bagi mereka yang berpartai untuk meraih kekuasaan.
Rumi pernah mengatakan : "Aku sangat takjub, bagaimana bisa terjadi saling memangsa di antara mereka yang mengatasnamakan sebagai makhluk hidup".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H