Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Gebyar Berpenampilan

24 Februari 2021   09:48 Diperbarui: 24 Februari 2021   10:09 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Citra dan cinta itu bersaudara. Cinta selalu berhimpitan dengan citra. Bagi orang per orang, tentu kasusnya berbeda. Karena perasaan membahagiakan dan mengecewakan, khas sangat membekas. Bila kecewa, hati ini pun terasa penuh ampas.

Sejak lama, busana berfungsi sebagai pemanis citra. "Ajining raga, gumantung saka busana". Penghargaan terhadap citra orang per orang, sedikit banyak dipengaruhi oleh bungkus luarnya. Hingga sihir gebyar dalam berpenampilan, tak lekang oleh zaman.

Pada awal musim jatuh cinta, kesendirian mulai ditinggalkan. Awalnya sih masih tersisa ketulusan, dan terbiasa berpenampilan apa adanya. Tapi begitu berinteraksi sosial dalam belantara percintaan, mulailah berlangsung proses kemunafikan. Belajar untuk tampil berpura-pura. Sering tidak konsisten, dan hipokrit.

Agar sukses berpura-pura, membutuhkan keberanian dan pembiayaan. Banyak selebriti dan yang lain mengaku berkali-kali melakukan operasi plastik. Yang kendor dikencangkan, yang kencang dikendorkan. Seharum parfum, tapi ketika dicium kok masih membayangkan aroma ember yang terbuat dari plastik juga.

Dalam khasanah filsafat, cinta itu rumit. Ada sisi pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makhluk hidup pada umumnya. Ada kebutuhan sosial, bahkan hingga membantu pencapaian aktualisasi diri. Dalam bahasa Yunani, lalu dipilah-pilah menjadi : philia, eros, dan agape.

Gebyar dalam berpenampilan, kita maklumi saja. Tetapi juga perlu waspada, bahwa kalau hanya mementingkan penampilan luar semata, kurang patut saja :"Nimium ne crede colori".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun