Pada tanggal 13 Juni 2015 petang menjelang malam saya bersama teman saya naik pesawat menuju Jakarta dari Bandara Internasional Adisumarmo Solo. Dijadwalkan pesawat berangkat pukul 18.40 wib. Saya dan teman datang di bandara sekitar pukul 17.45 menit sehingga masih cukup waktu untuk menunggu pesawat yang akan memberangkatkan kami ke Jakarta.
Di saat menunggu pesawat, salah seorang teman saya mengisi daya baterai hape di salah satu tempat yang disediakan di ruang tunggu bandara Adisumarno. Boleh jadi karena keasyikan ngobrol atau mungkin kecapaian, teman saya yang mengisi baterai hape lupa mengambil kembali hape nya. Baru teringat bahwa dia meninggalkan hape nya di tempat pengisian baterai hape setelah ada pengumuman dari awak pesawat yang melarang penggunaan hape di pesawat. Singkat cerita hapenya ketinggalan di tempat pengisian daya baterai hape.
Saya menyarankan agar setelah sampai di jakarta nanti menghubungi petugas bandara atau karyawan maskapai untuk meminta tolong agar menyelamtkan hape nya tsb. Boleh jadi dari sisi harga hape nya tidak ada artiya tetapi nomor kontak yang ada di dalamnya itulah yang lebih penting. Sesampai di Jakarta, ternyata teman saya tsb tidak menghubungi petugas bandara atau karyawan maskapi. Rupanya beliaunya sudah ikhlas kalau bakal banyak kehilangan kontak dengan orang lain.
Di tengah-tengah keasyikan saya mengetik laporan di rumah, pada tanggal 14 Juni 2015 sekitar pukul 19.30 WIB, saya mendapatkan pesan dari teman saya bahwa hape nya sudah kembali. Saya tanya kok bisa? Beliaunya menerangkan bahwa pada minggu pagi ada telepon kepada isterinya dari petugas bandara adisumarmo bahwa hapenya diselamatkan petugas sekuriti, dan minggu siang akan dititipkan ke maskapai Garuda untuk dibawa ke jakarta. Kami memang naik pesawat Garuda dari Solo ke Jakarta. Petang harinya teman saya mengambil hape tsb di kantor perwakilan Garuda di Cengkareng.
Tulisan ini sengaja saya buat sebagai salah satu apresiasi saya kepada pegawai yang bertugas di bandara internasional Adisumarmo Solo ,terutama yang bertugas pada hari Sabtu malam hingga minggu Siang, tanggal 13-14 Juni 2015 dan karyawan Garuda yang membantu pengiriman hape teman saya.
Makna yang bisa kita (paling tidak bagi saya) yang bisa diambil adalah :
1. Di Indonesia masih banyak orang yang jujur dan memegang amanah. JIka ini terus dipupuk, saya kira masih ada harapan Indonesia akan tetap berdiri.
2. Kejujuaran dan sifat amanah seseorang tidak tergantung pada jenis dan golongan pekerjaan . Contoh konkritnya adalah petugas (sekuriti) di Bandara Adisumarmo Solo yang bertugas di ruang tunggu bandara. Jika dia mau, apa sulitnya memasukkan hape teman saya ke dalam saku dan memilikinya? Tetapi hal tsb tidak dilakukannya karena saya yakin yang bersangkutan merasa yakin senantiasa diawasi oleh Tuhan YME atas segala tindak tanduknya.
Saya mengusulkan, jika tulisan ini dibaca oleh KPK, kasih petugas sekuriti yang jujur tsb penghargaan sebagaimana kemarin dillakukan terhadap para siswa yang menolak kebocoran naskah UAN.
semoga...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H