Mohon tunggu...
Sang Punggawa
Sang Punggawa Mohon Tunggu... lainnya -

Reporter

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Cucu Pahlawan Nasional Dr Johannes Leimena Ini Siap Bertarung di Laga Pileg DKI

21 November 2018   04:23 Diperbarui: 21 November 2018   18:02 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA - Berkat dukungan dan motivasi penuh dari sang ibunda Hj.Melani Leimena Suharli untuk meneruskan perjuangannya sebagai calon wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta. Praktis kondisi ini membuat pria yang akrab disapa mas Ali ini terus menyisingkan lengan untuk maju di laga pencalegkan. Ditambah lagi Ali Muhammad memiliki darah kental dan melekat serta garis keturunan sebagai seorang cucu pahlawan dari sang Opa Dr. Johannes Leimena. Hal ini membuat geliat untuk terus berbuat kepada masyarakat yang dilakukan oleh sosok seorang Ali Muhammad Johan C (40 thn) seolah tak pernah berhenti. Dan tidaklahberlebihan jika nama belakang Johan pada dirinya merupakan nama yang diambil dari sang Opa.

Dr. Johannes Leimena merupakan seorang dokter yang turut menjadi inisiator deklarasi Sumpah Pemuda pada 1928. Satu diantara para peserta yang hadir dalam kongres saat itu adalah Johannes Leimena. Mewakili Jong Ambon, pria yang saat itu berusia 23 tahun juga terpilih sebagai panitia dengan jabatan Pembantu IV.

Tokoh yang juga merupakan sahabat bung Karno itu mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 2010 ini turut mengiringi perjalanan bangsa Indonesia sejak belum merdeka hingga beliau wafat pada 29 Maret 1977.

Dr. Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku, 6 Maret 1905 -- meninggal di Jakarta, 29 Maret 1977 pada usia 72 tahun, adalah salah satu pahlawan Indonesia. Sejak era Presiden Soekarno ia merupakan tokoh politik yang paling sering menjabat sebagai menteri kabinet Indonesia dan satu-satunya Menteri Indonesia yang menjabat sebagai Menteri selama 21 tahun berturut-turut tanpa terputus. Leimena masuk ke dalam 18 kabinet yang berbeda, sejak Kabinet Sjahrir II (1946) sampai Kabinet Dwikora II(1966), baik sebagai Menteri Kesehatan, Wakil Perdana Menteri, Wakil Menteri Pertama maupun Menteri Sosial. Selain itu Leimena juga menyandang pangkat Laksamana Madya(Tituler) di TNI-AL ketika ia menjadi anggota dari KOTI (Komando Operasi Tertinggi) dalam rangka Trikora.

Meski sedikitpun tak terbersit bakal masuk diranah politik praktis, karena memang merupakan seorang pengusaha. Namun dengan dasar yang kuat, kini Ali Muhammad siap menjadi calon legislatif dari Partai Demokrat dari Dapil DKI Jakarta 7 nomor urut 1 yang bertandem dengan calon legislatif DPR RI no urut 1, dapil DKI Jakarta II yakni bersama sang ibundanya sendiri, yaitu Hj. Melani Leimena Suharli yang sudah dua kali eksis di gedung wakil rakyat Senayan.

Bersama timnya yang solid, dalam setiap sosialisasinya ketengah masyarakat Ali mengandalkan program yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. 

Menurut Sutesna atau yang akrab disapa bang Tesna, Jendral lapangan pemenangan H.Ali Muhammad C Johan, kami dari tim H.Ali Muhammad C Johan hadir di tengah masyarakat dengan membawa dua program yang menyangkut kebutuhan mendesak warga disaat mengalami musibah atau duka.

Dua program unggulan yang diluncurkan, H.Ali.Muhammad C Johan dalam program tersebut adalah pendampingan BPJS dan ambulan gratis, Khusus untuk Konsituen yang sudah bergabung serta terdaftar di Keluarga Besar MLS (Melani Leimena Suharli).


Pertama, yakni Pendampingan BPJS, yang di maksud adalah memberikan pelayanan dan pendampingan kepada pasien Keluarga Besar MLS untuk mendapatkan kemudahan dalam mengurus serta mendapatkan kamar rawat inap di rumah sakit tanpa harus mondar mandir kesana kemari, " jelasnya.

"Kedua, penyedian ambulan gratis berikut menyiapkan kebutuhan Kain Kafan termasuk pemandi Jenazah, itu juga gratis. Silahkan warga khusunya dapil 7 Jaksel untuk memanfaatkan dua program tersebut sebaik-baiknya,di saat membutuhkan," terang Tesna.

Dilansir dari Rakyatmerdekanews.com, (20/11/2018), Ali Muhammad mengungkapkan, wawancara kami dengan warga tentunya untuk mendapatkan simpatik dari hati ke hati. Itu merupakan hal yang diajarkan ibu. Ia bersyukur karena dalam setiap sosialisasi justru malah warga yang memberikan titik mana yang bisa dimasuki. Dalam hal ini kita harus mengenal maupun intraksi langsung dengan masyarakat, karena nggak kenal maka tak sayang, ungkapnya.

Karena menurut Ali, mereka akan memilih kita tentu saling mengenal. Pada saat memilih, suka tidak suka sering kali warga menanyakan program yang langsung bisa dirasakan manfaatnya. Sehingga kami ingin mengikat mereka dalam keluarga besar yang dinamakan MLS itu merupakan cita-cita ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun