Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Auditor - Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan umum. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi ini. Konsultasikan dengan profesional sebelum membuat keputusan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaan informasi ini. Artikel lainnya bisa dilihat pada : www.effiqiso.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ulasan We Live in Time, Drama Romantis tentang Pasangan Hidupnya Kena Kanker

23 Oktober 2024   11:22 Diperbarui: 23 Oktober 2024   11:52 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Florence Pugh and Andrew Garfield | A24

Sinopsis

We Live in Time adalah drama romantis yang mengikuti kisah cinta antara Almut (Florence Pugh), seorang koki berbakat, dan Tobias (Andrew Garfield), seorang pria yang baru saja bercerai. Kehidupan mereka berubah ketika Almut secara tidak sengaja menabrak Tobias dengan mobilnya. 

Setelah pertemuan ini, mereka mulai menjalin hubungan yang berkembang menjadi cinta dan akhirnya membangun keluarga bersama.

Namun, kebahagiaan mereka diuji ketika Almut didiagnosis menderita kanker. Film ini menggunakan narasi non-linear untuk menggambarkan perjalanan mereka selama satu dekade, menampilkan momen-momen penting dalam kehidupan mereka dan bagaimana mereka menghadapi kenyataan yang sulit ini. 

Almut memutuskan untuk menjalani pengobatan yang berat, tetapi juga bertekad untuk memaksimalkan waktu yang tersisa dengan mengikuti kompetisi memasak internasional. Keputusan ini menciptakan ketegangan dalam hubungan mereka, tetapi juga menunjukkan kekuatan dan ketahanan cinta mereka.

Ulasan

We Live in Time adalah film yang sangat mengharukan dan penuh emosi. Florence Pugh dan Andrew Garfield memberikan penampilan yang luar biasa, membawa karakter mereka hidup dengan cara yang sangat nyata dan menyentuh. 

Narasi non-linear yang digunakan dalam film ini memungkinkan penonton untuk melihat berbagai momen penting dalam kehidupan Almut dan Tobias, memberikan kedalaman dan konteks yang lebih besar pada perjuangan mereka.

Salah satu aspek yang paling menonjol dari film ini adalah bagaimana ia menangani tema cinta dan kehilangan. Film ini menunjukkan bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan dan kesulitan, cinta dan kenangan yang kita tinggalkan memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada ambisi-ambisi sepele yang sering kita anggap penting.

 Momen-momen seperti Almut yang mengikuti kompetisi memasak dan kelahiran putri mereka, Ella, adalah contoh dari bagaimana film ini berhasil menyampaikan pesan tersebut dengan cara yang sangat emosional dan menyentuh.

Secara keseluruhan, We Live in Time adalah film yang indah dan mengharukan, yang pasti akan meninggalkan kesan mendalam pada penontonnya. Ini adalah kisah tentang cinta, ketahanan, dan bagaimana kita menghadapi kenyataan yang paling sulit dalam hidup.

We Live in Time bukanlah film yang berdasarkan kisah nyata. Cerita dalam film ini adalah fiksi yang ditulis oleh penulis naskah Inggris, Nick Payne. Meskipun tidak didasarkan pada peristiwa nyata, film ini berhasil menangkap emosi dan realitas kehidupan serta cinta dengan cara yang sangat mendalam dan realistis.

Plot Utama

We Live in Time mengikuti kisah cinta antara Almut (diperankan oleh Florence Pugh), seorang koki berbakat, dan Tobias (diperankan oleh Andrew Garfield), seorang pria yang baru saja bercerai. 

Kehidupan mereka berubah ketika Almut secara tidak sengaja menabrak Tobias dengan mobilnya. Setelah pertemuan ini, mereka mulai menjalin hubungan yang berkembang menjadi cinta dan akhirnya membangun keluarga bersama.

Namun, kebahagiaan mereka diuji ketika Almut didiagnosis menderita kanker. Film ini menggunakan narasi non-linear untuk menggambarkan perjalanan mereka selama satu dekade, menampilkan momen-momen penting dalam kehidupan mereka dan bagaimana mereka menghadapi kenyataan yang sulit ini.

Mengatasi tantangan kanker dalam hubungan mereka

Dalam We Live in Time, Almut dan Tobias menghadapi tantangan kanker dengan cara yang sangat emosional dan penuh perjuangan.

 Setelah Almut didiagnosis kembali dengan kanker, mereka dihadapkan pada pilihan sulit: menjalani pengobatan yang berat dengan kemungkinan kecil untuk sembuh atau menikmati sisa waktu yang mereka miliki dengan kualitas hidup yang lebih baik.

Almut memutuskan untuk menjalani pengobatan, tetapi juga bertekad untuk memaksimalkan waktu yang tersisa. Dia mengikuti kompetisi memasak internasional yang bergengsi tanpa sepengetahuan Tobias, karena dia ingin mencapai sesuatu yang besar dalam hidupnya meskipun kondisinya semakin memburuk. 

Keputusan ini menciptakan ketegangan dalam hubungan mereka, tetapi juga menunjukkan kekuatan dan ketahanan cinta mereka.

Film ini menggambarkan bagaimana mereka berdua mencoba untuk tetap kuat dan mendukung satu sama lain, meskipun menghadapi kenyataan yang sangat sulit. Tobias berusaha untuk menjadi pendukung yang setia, sementara Almut berjuang untuk tetap hidup dengan penuh semangat dan tujuan.

Momen yang sangat mengharukan dalam film ini

We Live in Time memiliki beberapa momen yang sangat mengharukan. Salah satu momen yang paling menyentuh adalah ketika Almut memutuskan untuk mengikuti kompetisi memasak internasional meskipun kondisinya semakin memburuk. Tobias, yang awalnya tidak setuju, akhirnya mendukung keputusan Almut dan bahkan hadir untuk menyemangatinya.

Momen lain yang sangat mengharukan adalah ketika Almut dan Tobias memutuskan untuk mencoba memiliki anak meskipun mengetahui risiko yang dihadapi karena kondisi kesehatan Almut. Proses ini penuh dengan harapan dan ketegangan, dan kelahiran putri mereka, Ella, menjadi salah satu momen paling emosional dalam film.

Selain itu, adegan terakhir di mana Tobias dan Ella melanjutkan hidup tanpa Almut juga sangat mengharukan. Ini menunjukkan kekuatan cinta dan kenangan yang mereka miliki bersama, meskipun Almut telah tiada.

Momen menarik dalam We Live in Time

Beberapa momen menarik dalam We Live in Time yang menambah kedalaman cerita:

  1. Pertemuan Pertama yang Unik: Almut dan Tobias bertemu dalam situasi yang tidak biasa ketika Almut secara tidak sengaja menabrak Tobias dengan mobilnya. Pertemuan ini menjadi awal dari hubungan mereka yang penuh kejutan.

  2. Kompetisi Memasak: Salah satu momen yang menonjol adalah ketika Almut memutuskan untuk mengikuti kompetisi memasak internasional meskipun kondisinya semakin memburuk. Ini menunjukkan tekad dan semangatnya untuk mencapai sesuatu yang besar dalam hidupnya.

  3. Kelahiran Anak Mereka: Proses kelahiran putri mereka, Ella, adalah momen yang sangat emosional dan penuh harapan. Ini menjadi titik balik dalam hubungan mereka dan menambah dimensi baru dalam kehidupan mereka.

  4. Adegan di Komidi Putar: Ada adegan yang mengharukan di mana Almut dan Tobias menikmati waktu bersama di komidi putar. Momen ini menjadi simbol kebahagiaan sederhana yang mereka nikmati bersama.

  5. Perjuangan Melawan Kanker: Film ini juga menampilkan perjuangan mereka melawan kanker dengan cara yang sangat realistis dan menyentuh. Ini termasuk momen-momen kecil seperti Tobias yang merawat Almut selama pengobatan dan bagaimana mereka berusaha untuk tetap kuat satu sama lain

Akhir cerita

Akhir cerita We Live in Time sangat mengharukan dan penuh emosi. Almut memutuskan untuk mengikuti kompetisi memasak internasional pada hari yang sama dengan rencana pernikahan mereka. Namun, sebelum kompetisi berakhir, Almut mulai merasakan sakit dan memutuskan untuk meninggalkan kompetisi. Dia menemukan Tobias dan putri mereka, Ella, di kerumunan dan mereka memutuskan untuk pergi bermain seluncur es bersama.

Di arena seluncur es, Almut, yang dulunya adalah seorang skater, menikmati momen terakhirnya bersama keluarganya. Dia meluncur menjauh dari Tobias dan Ella, tersenyum dan melambaikan tangan dari sisi lain arena. Adegan ini menjadi simbol perpisahan yang indah dan penuh cinta.

Film ini berakhir dengan Tobias dan Ella kembali ke rumah mereka, di mana Tobias mengajarkan Ella cara memecahkan telur dengan satu tangan, seperti yang dulu diajarkan Almut kepadanya. Almut tidak muncul di adegan terakhir, yang mengindikasikan bahwa dia telah meninggal.

Pesan Utama

Pesan utama dari We Live in Time adalah bahwa cinta dan kenangan yang kita tinggalkan memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada ambisi-ambisi sepele yang sering kita anggap penting. 

Film ini menekankan pentingnya menghargai waktu yang kita miliki bersama orang yang kita cintai dan bagaimana cinta dapat meninggalkan warisan yang abadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun