Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Auditor - Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan umum. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi ini. Konsultasikan dengan profesional sebelum membuat keputusan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaan informasi ini. Artikel lainnya bisa dilihat pada : www.effiqiso.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Indeks Kegemukan Tubuh Bisa Menjadi Ukuran Kesehatan Masa Depan

22 Oktober 2024   12:28 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:52 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi bentuk tubuh(Cleveland Clinic)
Ilustrasi bentuk tubuh(Cleveland Clinic)

Rekomendasi dan Tips 

Pola Makan

Pola makan yang dapat disesuaikan dengan bentuk tubuh tertentu untuk membantu mengoptimalkan kesehatan dan manajemen berat badan. Berikut adalah beberapa rekomendasi pola makan berdasarkan bentuk tubuh:

  • Bentuk Tubuh Apel:
    • Fokus pada Serat dan Protein: Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian utuh. Tambahkan protein tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan.
    • Kurangi Karbohidrat Olahan: Hindari makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta.

  • Bentuk Tubuh Pir:
    • Fokus pada Protein dan Lemak Sehat: Konsumsi protein dari sumber seperti ikan, ayam, dan kacang-kacangan. Tambahkan lemak sehat dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
    • Kurangi Lemak Jenuh: Hindari makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah berlemak dan produk susu penuh lemak.

  • Bentuk Tubuh Jam Pasir:
    • Seimbang dan Bervariasi: Konsumsi makanan seimbang dari semua kelompok makanan, termasuk protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan serat.
    • Kontrol Porsi: Perhatikan ukuran porsi untuk menjaga keseimbangan kalori.

  • Bentuk Tubuh Penggaris:
    • Tingkatkan Asupan Kalori: Fokus pada makanan padat nutrisi yang tinggi kalori seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu.
    • Kombinasi Karbohidrat dan Protein: Konsumsi makanan yang menggabungkan karbohidrat kompleks dan protein untuk energi yang berkelanjutan.

  • Bentuk Tubuh Segitiga Terbalik:
    • Fokus pada Karbohidrat Kompleks dan Protein: Konsumsi karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh dan protein tanpa lemak.
    • Kurangi Lemak dan Gula: Hindari makanan tinggi lemak dan gula untuk menjaga berat badan yang sehat.Menyesuaikan pola makan dengan bentuk tubuh dapat membantu mengoptimalkan kesehatan dan manajemen berat badan. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan pada pola makan Anda.

Jenis Olahraga

Jenis latihan yang bisa lebih efektif untuk bentuk tubuh tertentu. Berikut adalah beberapa rekomendasi latihan berdasarkan bentuk tubuh

  • Bentuk Tubuh Apel:
    • Latihan Kardiovaskular: Fokus pada latihan kardio seperti berlari, bersepeda, atau berenang untuk membakar lemak di sekitar perut.
    • Latihan Kekuatan: Tambahkan latihan kekuatan seperti plank dan sit-up untuk memperkuat otot inti.
  • Bentuk Tubuh Pir:
    • Latihan Kekuatan: Fokus pada latihan kekuatan untuk bagian atas tubuh seperti push-up dan pull-up untuk menyeimbangkan proporsi tubuh.
    • Latihan Kardio: Lakukan latihan kardio seperti berjalan cepat atau aerobik untuk membakar lemak di bagian bawah tubuh.
  • Bentuk Tubuh Jam Pasir:
    • Latihan Seimbang: Kombinasikan latihan kekuatan dan kardio untuk menjaga keseimbangan tubuh. Latihan seperti squat dan lunges baik untuk menjaga proporsi tubuh.
    • Latihan Inti: Latihan seperti plank dan Russian twists untuk memperkuat otot inti.
  • Bentuk Tubuh Penggaris:
    • Latihan Kekuatan: Fokus pada latihan kekuatan untuk membangun otot, seperti angkat beban dan resistance training.
    • Latihan Kardio Ringan: Lakukan kardio ringan seperti berjalan atau bersepeda untuk menjaga kebugaran tanpa kehilangan massa otot.
  • Bentuk Tubuh Segitiga Terbalik:
    • Latihan Kekuatan untuk Bagian Bawah Tubuh: Fokus pada latihan seperti squat dan deadlift untuk memperkuat otot kaki dan pinggul.
    • Latihan Kardio: Lakukan latihan kardio seperti berlari atau berenang untuk menjaga kebugaran jantung.

Menyesuaikan jenis latihan dengan bentuk tubuh dapat membantu Anda mencapai hasil yang lebih optimal dan menjaga kesehatan secara keseluruhan

Konsultasi dengan Profesional:

Mengunjungi dokter atau ahli gizi dapat memberikan panduan yang lebih spesifik dan terarah sesuai dengan kondisi kesehatan individual. Profesional kesehatan dapat menganalisis kebiasaan makan dan tingkat aktivitas Anda, kemudian memberikan rekomendasi yang disesuaikan. 

Mereka juga dapat memantau kemajuan Anda secara berkala dan melakukan penyesuaian rencana jika diperlukan untuk memastikan Anda berada di jalur yang tepat menuju tujuan kesehatan Anda. Mengabaikan konsultasi dengan tenaga medis terlatih bisa berisiko, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang berusaha mencapai perubahan signifikan dalam gaya hidup.

Kesimpulan

Menggunakan BRI sebagai alat penilaian kesehatan menawarkan keuntungan yang signifikan dibandingkan BMI. Dengan mengukur bentuk tubuh, BRI memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kesehatan seseorang, terutama terkait risiko kesehatan yang berhubungan dengan distribusi lemak tubuh. Pertimbangkan pendekatan yang lebih komprehensif terhadap kesehatan dan kebugaran dengan menggunakan pengukuran lemak tubuh yang akurat seperti BRI.

Kami mendorong Anda untuk menggali lebih dalam tentang BRI dan mempertimbangkan untuk mengintegrasikannya ke dalam rutinitas kesehatan Anda. Bagikan pengalaman atau pandangan Anda tentang BRI di bagian komentar. Mari kita terus belajar dan berkembang bersama dalam perjalanan menuju kesehatan yang lebih baik.

Daftar Pustaka

  • Bergman, R. N., et al. (2011). "A Better Index of Body Adiposity." Obesity (Silver Spring), 19(6), 1083-1089. doi:10.1038/oby.2011.38
  • Freedman, D. S., et al. (2013). "Comparison of BMI, WC, Waist-to-Height Ratio, and BRI as Indicators of Cardiometabolic Risk Factor Clustering in Children." American Journal of Human Biology, 25(3), 290-298. doi:10.1002/ajhb.22382
  • Ashwell, M., et al. (2014). "Waist-to-Height Ratio as an Indicator of 'Early Health Risk': Simpler and More Predictive than BMI." Nutrition and Health, 23(1), 73-78. doi:10.1177/0260106018761980
  • Nevill, A. M., et al. (2017). "Use of Indexes for Adiposity Measurements: A Comparison of BRI and BMI Methods." Journal of Sports Sciences, 35(5), 523-529. doi:10.1080/02640414.2016.1175752
  • Huxley, R., et al. (2008). "Body Mass Index, Waist Circumference, and Waist-to-Hip Ratio on Mortality." Lancet, 372(9657), 1690-1691. doi:10.1016/S0140-6736(08)60779-X

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun