Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Auditor - Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan umum. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi ini. Konsultasikan dengan profesional sebelum membuat keputusan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaan informasi ini. Artikel lainnya bisa dilihat pada : www.effiqiso.com

Selanjutnya

Tutup

Games

Games dan Radikalisasi: Ketika Realitas Bertemu dengan Dunia Virtual

20 Oktober 2024   11:37 Diperbarui: 20 Oktober 2024   11:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Game dan Radikalisasi terhadap anak. Photo: Freepik.com

Sebagai tambahan, keterlibatan komunitas gaming dalam inisiatif anti-ekstremisme juga menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini. Komunitas ini mempunyai kekuatan untuk membangun budaya gaming yang positif dan mempromosikan toleransi serta pengertian antar anggota. Melalui forum diskusi dan kegiatan bersama, komunitas gaming dapat menjadi benteng pertama dalam melawan upaya radikalisasi.

Kesimpulan

Dalam menghadapi ancaman radikalisasi melalui gaming dan AI, penting bagi kita untuk tetap waspada dan proaktif. Dengan memahami bagaimana teknologi ini dapat disalahgunakan, kita dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk melawannya.

Kolaborasi antara pihak berwenang, perusahaan teknologi, dan komunitas adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi kaum muda. Dengan langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa teknologi dan AI digunakan untuk tujuan yang positif, membantu generasi muda menemukan jalur yang konstruktif dan bermakna dalam hidup mereka.

Daftar Pustaka

  1. Smith, J. (2023). Keamanan Siber di Era Digital: Tantangan dan Solusi. Penerbit Teknologi Masa Depan.
  2. Brown, L. (2022). Persimpangan Teknologi dan Masyarakat: Implikasi Gaming dan AI. Jurnal Teknologi dan Masyarakat, 15(3), 45-67.
  3. Institute for the Study of Radicalization. (2021). Laporan tahunan: Mengatasi Radikalisasi di Dunia Digital. Tersedia di: www.digitalradicalization.org.
  4. Lee, R. & Johnson, P. (2020). Gaming Positif dan Pengaruhnya terhadap Generasi Muda. Insight Education Press.
  5. Williams, M. (2023). Kolaborasi dalam Teknologi: Membangun Masa Depan yang Lebih Aman. Majalah Kemajuan Teknologi, 23(2), 101-125.
  6. Chang, Y. (2023). Evolusi AI dalam Pendidikan: Mengubah Cara Kita Belajar. Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 10(1), 89-102.
  7. Patel, S. & Kumar, N. (2023). Peranan Komunitas dalam Mencegah Radikalisasi Lewat Platform Digital. Media Sosial dan Keselamatan Publik, 8(4), 112-126.
  8. Thompson, J. (2022). Inovasi dalam Gaming yang Mendorong Perubahan Positif. Inspirasi Digital, 5(6), 30-44.
  9. López, A. (2023). Menavigasi Risiko Radikalisasi Online di Kalangan Remaja. Perspektif Global dari Komunitas Online, 2(3), 77-85.
  10. Silva, C. (2023). Dampak Teknologi Terhadap Kesehatan Mental Kaum Muda. Jurnal Psikologi dan Teknologi, 12(5), 61-75.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun