Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Auditor - Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini hanya untuk tujuan umum. Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil berdasarkan informasi ini. Konsultasikan dengan profesional sebelum membuat keputusan. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaan informasi ini. Artikel lainnya bisa dilihat pada : www.effiqiso.com

Selanjutnya

Tutup

Film

Belajar Mendidik Anak Autistik dari Film "Ezra"

18 Oktober 2024   18:25 Diperbarui: 18 Oktober 2024   18:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinopsis

"Ezra" adalah sebuah drama komedi yang disutradarai oleh Tony Goldwyn dan ditulis oleh Tony Spiridakis. Film ini mengisahkan tentang Max (Bobby Cannavale), seorang mantan penulis komedi yang kini menjadi stand-up comedian. Max dan mantan istrinya, Jenna (Rose Byrne), sedang berjuang untuk mengasuh anak mereka yang autistik, Ezra (William Fitzgerald). Ezra yang berusia sekitar sepuluh tahun sering kali berperilaku disruptif, sehingga pihak sekolah menyarankan agar ia dipindahkan ke sekolah khusus. Max dan Jenna memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana pendidikan dan sosialisasi Ezra seharusnya dilakukan. Konflik ini memuncak ketika Max membuat keputusan impulsif yang mengubah hidup mereka semua.

Review

Film "Ezra" mendapat berbagai ulasan positif karena penggambaran yang autentik tentang tantangan yang dihadapi oleh keluarga dengan anak autistik. Bobby Cannavale memberikan penampilan yang kuat sebagai Max, seorang ayah yang penuh dengan kekacauan emosional dan keputusan yang sering kali tidak bijaksana. Rose Byrne dan Robert De Niro juga memberikan penampilan yang mendalam sebagai Jenna dan Stan, ayah Max yang bekerja sebagai penjaga pintu.

Salah satu kekuatan utama film ini adalah bagaimana ia menangani isu-isu kompleks dengan nuansa dan empati. Meskipun ada beberapa elemen cerita yang terasa klise, seperti audisi Max untuk acara Jimmy Kimmel, hubungan keluarga yang digambarkan terasa sangat nyata dan menyentuh. William Fitzgerald, yang memerankan Ezra, juga mendapat pujian atas penampilannya yang alami dan tidak dibuat-buat.

Sutradara Tony Goldwyn ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami dan menerima perbedaan, terutama dalam konteks keluarga dengan anak autistik. Melalui adegan di mana Max akhirnya menemukan cara untuk berkomunikasi dengan Ezra, Goldwyn menekankan bahwa cinta dan kesabaran adalah kunci dalam menghadapi tantangan yang unik. Adegan ini juga menunjukkan bahwa humor dan kreativitas dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun hubungan yang lebih baik dan lebih mendalam.

Secara keseluruhan, "Ezra" adalah film yang menyentuh hati dengan pesan yang kuat tentang keluarga, penerimaan, dan perjuangan sehari-hari dalam menghadapi tantangan hidup. Film ini berhasil menyampaikan tantangan dan dinamika keluarga dengan anak autistik dengan cara yang menyentuh dan realistis, membuat penonton merasa terhubung dengan cerita mereka.

Inspirasi film dan pemain

Ceritanya terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis skenario Tony Spiridakis dalam mengasuh anak autistik. Film ini menggambarkan perjalanan emosional dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga dengan anak autistik, memberikan pandangan yang autentik dan menyentuh tentang kehidupan mereka.

Film "Ezra" menampilkan beberapa aktor dan aktris terkenal. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Bobby Cannavale sebagai Max, Rose Byrne sebagai Jenna, Robert De Niro sebagai Stan, Vera Farmiga sebagai Grace, Rainn Wilson sebagai Nick, dan Whoopi Goldberg sebagai Jayne. Selain itu, William A. Fitzgerald memerankan karakter Ezra, yang merupakan debut aktingnya.

Momen favorit dalam film ini

Salah satu momen yang paling berkesan dalam film "Ezra" adalah ketika Max, yang diperankan oleh Bobby Cannavale, akhirnya memahami cara terbaik untuk berkomunikasi dengan Ezra. Dalam adegan ini, Max menggunakan humor dan kreativitasnya sebagai seorang komedian untuk menjembatani kesenjangan antara dirinya dan Ezra. Momen ini sangat menyentuh karena menunjukkan perkembangan karakter Max dan bagaimana ia belajar untuk lebih memahami dan menerima anaknya.

Adegan ini tidak hanya memperlihatkan kekuatan hubungan ayah-anak, tetapi juga memberikan pesan tentang pentingnya kesabaran dan cinta tanpa syarat dalam menghadapi tantangan keluarga. Penampilan Bobby Cannavale dalam adegan ini sangat kuat dan emosional, membuatnya menjadi salah satu momen yang paling diingat dalam film.

Pesan Khusus Sutradara

Sutradara Tony Goldwyn ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami dan menerima perbedaan, terutama dalam konteks keluarga dengan anak autistik. Melalui adegan di mana Max akhirnya menemukan cara untuk berkomunikasi dengan Ezra, Goldwyn menekankan bahwa cinta dan kesabaran adalah kunci dalam menghadapi tantangan yang unik. Adegan ini juga menunjukkan bahwa humor dan kreativitas dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun hubungan yang lebih baik dan lebih mendalam12.

Goldwyn juga ingin menyoroti bahwa tidak ada jawaban yang mudah atau solusi yang satu ukuran cocok untuk semua dalam mengasuh anak dengan kebutuhan khusus. Setiap keluarga harus menemukan cara mereka sendiri untuk mendukung dan memahami anak mereka.

Momen yang memiliki dampak emosional

beberapa momen emosional lainnya dalam film "Ezra" yang sangat berkesan. Salah satunya adalah ketika Max, yang diperankan oleh Bobby Cannavale, menghadapi kenyataan bahwa metode pengasuhannya mungkin tidak selalu yang terbaik untuk Ezra. Dalam adegan ini, Max melihat dampak dari keputusannya yang impulsif dan bagaimana hal itu mempengaruhi Ezra dan seluruh keluarganya. Ini adalah momen refleksi yang mendalam bagi Max, di mana ia menyadari bahwa ia perlu lebih mendengarkan dan memahami kebutuhan Ezra.

Adegan lain yang sangat emosional adalah ketika Ezra mengalami kecelakaan kecil akibat salah paham dengan komentar yang didengarnya. Insiden ini menggambarkan betapa rentannya Ezra terhadap lingkungan sekitarnya dan bagaimana keluarganya harus selalu waspada dan mendukungnya.

Film ini penuh dengan momen-momen yang menggugah perasaan, menunjukkan dinamika keluarga yang kompleks dan perjuangan sehari-hari mereka. Setiap karakter mengalami pertumbuhan emosional yang signifikan, membuat penonton merasa terhubung dengan cerita mereka.

Akhir dari Film ini

Akhir dari film "Ezra" cukup emosional dan penuh makna. Setelah berbagai konflik dan tantangan yang dihadapi oleh Max dan keluarganya, film ini berakhir dengan momen rekonsiliasi dan pemahaman yang lebih dalam.

Max, yang diperankan oleh Bobby Cannavale, akhirnya menyadari bahwa pendekatannya yang keras kepala dan impulsif tidak selalu yang terbaik untuk Ezra. Dalam adegan klimaks, Max dan Jenna, yang diperankan oleh Rose Byrne, bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi Ezra. Mereka mulai memahami pentingnya mendengarkan dan menghargai kebutuhan Ezra, serta menemukan cara-cara baru untuk berkomunikasi dengannya.

Film ini ditutup dengan adegan di mana keluarga ini, meskipun masih menghadapi banyak tantangan, menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan dan harapan. Max dan Jenna mulai menerima bahwa mereka tidak bisa "memperbaiki" Ezra, tetapi mereka bisa mencintainya dan mendukungnya dengan cara yang lebih baik.

Bagaimana reaksi kritikus terhadap film ini?

Reaksi kritikus terhadap film "Ezra" umumnya positif, dengan banyak yang memuji penampilan para aktor dan penggambaran yang autentik tentang kehidupan keluarga dengan anak autistik.

  • Roger Ebert menyoroti bahwa meskipun film ini memiliki dua plot yang berbeda---satu klise dan satu yang segar---film ini tetap memiliki banyak hal yang bisa direkomendasikan. Kritikus ini memuji penampilan Bobby Cannavale, Rose Byrne, dan Robert De Niro, serta penggambaran keluarga yang nuansanya terasa sangat nyata.
  • Variety juga memberikan ulasan positif, menyebutkan bahwa Bobby Cannavale memberikan penampilan yang kuat sebagai Max, seorang ayah yang berjuang dengan keputusan-keputusan sulit terkait anaknya yang autistik. Kritikus di Variety menghargai bagaimana film ini menangani isu-isu kompleks tanpa terlalu menghakimi, dan memberikan ruang bagi penonton untuk memahami perspektif setiap karakter.
  • IndieWire menggambarkan "Ezra" sebagai drama komedi yang manis dan sering kali menyakitkan, dengan kejujuran emosional yang kuat. Kritikus ini menyoroti bagaimana film ini berhasil menyampaikan tantangan dan dinamika keluarga dengan anak autistik dengan cara yang menyentuh dan realistis.

Secara keseluruhan, kritikus menghargai film ini karena pendekatannya yang empatik dan penampilan kuat dari para pemainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun