Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Napak Tilas Detik-Detik Kemerdekaan Membuat Semakin Mensyukuri Kemerdekaan Ini

12 Agustus 2024   14:00 Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:16 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Agustus memang istimewa bagi Bangsa Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945 adakah hari kemerdekaan Indonesia. Dan tahun 2024 ini adalah Hut RI ke 79.

Tahun ini juga saya mendapatkan kesempatan berharga. Saya di anak Kotekatrip-25 Tur Napak Tilas Kemerdekaan bersama  Wisata Kreatif Jakarta (WKJ) dan Country Choice. Pastinya saya senang sekali. Saya bisa mengenang detik-detik  kemerdekaan Indonesia.

Kumpul di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Sabtu, 10 Agustus 2024, saya bangun dengan lebih bersemangat. Pukul setengah 7 pagi, saya sudah melajukan motor saya menuju stasiun kereta api Pondok Cina Depok.

Setelah parkir motor, saya langsung bergegas masuk ke stasiun lalu tidak lama datang kereta tujuan Jakarta Kota. Saya lalu naik, kemudian turun di stasiun Cikini

Dari stasiun Cikini saya jalan kaki menuju Museum Perumusan Naskah Proklamasi di jalan Imam Bonjol 2024. Karena belum pernah ke saba, saya semlatyasa ke Monunen Proklamasi duluhehehe.

Dan saya benar-benar malu. Saya tuh, sering lewat jalan Imam Bonjol. Saya pun tahu sebelumnya, kalau di jalan Diponegoro ada paung pangeran Diponegoro juga. Tapi saya kok baru ngeh di situ rumah Laksmana Maeda. Maafkan saya, ya! 

Pukul delapan kurang, saya sudah sampai di lokasi titik kumpul. Tampak beberapa orang sudah datang, termasuk Pak Sutiono kompasianer panutan saya. Tapi saya tidak masuk dulu. Terus ngapain? Duduk dulu di halte depan Museum. Dan olala.. Ternyata bus no 4 lewat sini. Terus Ngapain juga saya jalan tadi hahaha. Tapi tidak apa lah, pemanasan dulu hahaha.

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto


Setelah napas sudah normal, dan keringat sudah pergi sedikit, saya pun masuk. Ternyata belum dilakukan daftar hadir peserta. Setelah menyapa Pak Sutiono, saya pun izin ke belakang dulu. Mau ngapain lagi sih? Mau pipis dan sarapan nasi uduk yang saya beli dekat rumah hehehe

Yuk, Presensi

Selesai menghabiskan  sebungkus nasi uduk dan 2 gorengan (masih kurang sih hahaha) saya bergegas ke depan lagi. Ternyata presensi sudah akan dimulai. Saya pun masuk ke dalam antrean. Setelah isi daftar hadir, saya diberi goodie bag. Wow.. Isinya jus Country Choice. Bisa buat bekal minum selama tur nih.

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto


Prasensi selesai, lanjut briefing dari Wisata Kreatif Jakarta dan Country Choice. Poinnya, kami akan eksplor 4 tempat. Mulai dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi, taman Suropati, Metropole XXI, lalu berakhir di Monumen Proklamasi. 

Tur Napak Tilas Proklamasi

Pukul 9 pagi, acara tur  Napak Tilas Proklamasi bersama Wisata Kreatif Jakarta dan Country Choice di mulai. Saya sangat bersemangat. Kami dibagi 3 kelompok dengan masing-masing ditemani 1 kakak dari Wisata Kreatif Jakarta. Saya ikut kelompok koteka. Ada Pak Sutiono, Pak Wijaya Kusumah (Om Jay), Bu Muthiah Alhasany, Bu Elisa Koraag, Pak Rehab Genendra, Mbak Ajeng Leodita, dan saya sendiri.. Bambang Irwanto yang paling muda dan imut di antara bapak bapak lainnya hahaha. Kami dipandu oleh Mbak Iin yang dipanggil Mbak Inces singkatan dair Iin princes hehehe. 

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Rumah Laksamana Muda Tadeshi Maeda ini, menjadi saksi bisu. Di rumah inilah perumusan naskah Proklamasi dilakukan. Alur ceritanya dimulai dari ruang tamu tentang pembicaraan seputar Proklamasi.

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto


Selanjutnya pindah ke ruang makan, saat Pak soekarno, Bung Hatta dan pak Soebardjo merumuskan naskah proklamasi. Dari diorama, sampai Pak Soekarno menulis di secarik kertas rumusan teks proklamasi. Setelah selesai dengan beberapa coretan, naskah tersebut diberikan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Selesai diketik, kertas rumusan naskah proklamasi diremas-remas oleh Sayuti Melik dan dibiarkan begitu saja. Malah sudah sempat masuk ke tempat sampah. Untunglah ada BM Diah yang menyelamatkan naskah itu.

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto


Setelah diketik, naskah perumusan naskah proklamasi, lalu ditandatangani Pak Soekarno dan Bung Hatta di atas sebuah piano dekat tangga. Sampai saat ini pianonya masih ada.

Setelah menyambangi ruangan-ruangan alur perumusan naskah Proklamasi, kami diajak oleh Mbak Iin untuk berkeliling museum. Di lantai 2, ada kamar Laksmana Maeda. Juga ada diorama saat Hiroshima dan Nagasaki dibom. Dipamerkan juga baju dan atribut tentara. Salah satukan tentara PETA.

Kami pun sempat masuk ke bioskop mini menonton film alur perumusan naskah proklamasi. Hanya pengunjung tidak diperbolehkan mengambil foto dan video. Jadi catat di kertas atau ingat di pikiran saja. Jangan mantan terindah yang terus diingat hahaha.

Terakhir, kami ke belakang museum. Di Sana ada 4 patung dada dari 4 orang yang berperan dalam perumusan naskah proklamasi berjejer patung dada Pak Soekarno, Bung Hatta, dan Pak Achmad Soebardjo. Lalu di samping kanan agak di belakang,  ada patung dada Sayuti Melik yang nama aslinya Muhamad Ibnu Sayuti.

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto


Dan ternyata di belakang museum ada bunker. Saya dan Mbak Ajeng sempat turun ke Bawah. Ukuranya tidak terlalu luas. Tidak gelap dan pengap karena sudah ada ventilasi udara. Hanya saya tidak ingin berlama di sana. Merinding. Kata Om Jay, jangan lama-lama , Mas. nanti nyaman dan ga mau keluar hahaha. 

Taman Suropati

Selesai eksplor Museum Perumusan Naskah Proklamasi, kami lanjut berjalan kaki menuju Tugu Proklamasi. Masih ditemani Mbak Inces yang sangat memberikan informasi-informasi seputar tempat yang saya dan teman-teman kunjungi.

Taman Suropati ini diambil dari nama pahlawan Untung Suropati. Saya sempat berpikir kok namanya bukan Taman Diponegoro saja ya. Pertama letaknya di jalan Diponegoro. Kedua ada patung Diponegoro juga ada.

Yang pasti Taman Suropati yang dulunya bernama Burgemeester ini sangat hijau dan sejuk. Cocok untuk olahraga, atau aktivitas lainnya. Termasuk piknik keluarga. Fasilitas juga lengkap. Ada musala Babah Alun juga. Bahkan ada fasilitas wifi gratis. 

Lanjut Walking Tour, Yuk! 


Perjalanan kami lanjutkan. Tidak lama, kami sudah melewati rumah Bung Hatta di jalan Diponegoro no. 57. Lagi-lagi saya malu hati, karena baru tahu di daerah sini rumah Bung Hatta. Padahal sering lewat. Mbak Iin dengan senang hati memfoto kami.

Lanjut lagi, kami melewati jalan Surabaya. Ini jalan terkenal. Saya sering lihat liputannya di televisi. Hanya sayangnya las pandemi pusat penjualan barang antik ini sepi. Sab memang tampak toko-toko tutup. tapi Mbak Iin menjelaskan kalau akan digiatkan kembali.

Matahari semakin tinggi. Saat saya lihat jam di hape, waktu menunjujjan pukul 11 lewat. Pantas udara panas.

Tapi tidak menyurutkan semangat saya dan teman-teman untuk terus melangkah menuju ke Monumen Proklamasi.

Foto Inces (WKJ) 
Foto Inces (WKJ) 


Kami pun melewati Metropole XXI yang sempat berganti nama jadi Megaria. Di sini presiden Soekarno nonton film di bioskop. Kata Mbak Iin, ada empek-empek enak di sana, sambil menunjukkan fotonya. Asli saya langsung ngiler, apalagi sudah waktunya jam makan siang hahaha. Kami pun sempat berfoto bersama di depan.

Monumen Proklamasi

Akhirnya kami sampai di Monumen Proklamasi. Ternyata grup 1 dan 2 sudah sampai. Tidak apa ya. Yang muda menunggu yang tua hahaha.

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto

Di sinilah tempat Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi. Ini dulu adalah rumah kediaman Pak Soekarno. Kata Mbak Inces, waktu itu Pak Soekarno masih ngontrak rumah itu pada orang tionghoa.

Di sini juga ada tugu petir yang berwarna putih dengan simbol petir berwarna kuning. Dititik inilah presiden soekarno membacakan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. 

Akhirnya Tur Napak Tilas Kemerdekaan selesai juga. Saya sangat senang sekali. Ini pengalaman berharga yang tak akan saya lupakan. Yang pasti, lewat Napak Tilas Kemerdekaan ini membuat saya semakin bersyukur atas anugerah kemerdekaan yang saya rasakan. 

Terima kasih Wisata Kreatif Jakarta dan Country Choice. Pesan sponsor, besok ajak saya lagi tur-tur selanjutnya ya, hahaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun