Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Usia dan Pekerjaan

7 Agustus 2024   10:02 Diperbarui: 7 Agustus 2024   10:09 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Bing Image

Sejak dulu, saat ada iklan lowongan pekerjaan, pasti salah satu persyaratannya adalah usia atau umur yang sudah ditentukan. Mislanya, dibutuhkan pria/wanita, usia 25-30 tahun, pendidikan minimal SMU, penampilan menarik. Dan namanya sudah persyaratan, maka wajib dipatuhi oleh calon pelamar.

Kenapa Harus Ada Syarat Batasan Usia?

Tidak bisa dipungkiri, usia memang menunjukkan kematangan seseorang. Usia 19 tahun dengan usia 25 tahun, pastinya berbeda cara berpikir, bersikap, cara bekerjanya dan lainnya. Walau terkadang, ada juga orang yang usianya muda, tapi sudah bisa berpikir secara dewasa. Demikian juga sebaliknya, ada yang usianya sudah banyak, tapi pola berpikirnya masih kekanak-kanakan. 

Sebuah perusahaan, saat akan membuka lowongan pekerjaan, pastinya akan melakukan riset dulu. Calon pelamar harus disesuaikan dengan kriteria pekerjaan dari perusahaan itu. Mereka pasti sudah memikirkan segala sesuatu mengenai pekerja atau karyawannya. 

Usia seseorang secara tidak langsung menantukan pekerjaan seseorang. Apalagi kalau pekerjaan itu berkaitan dengan urusan fisik. Misalnya bekerja di pabrik. Pastinya yang dicari adalah tenaga-tenaga muda yang tenaganya masih joss dan siap lembur. Sedangkan untuk perusahaan, mereka membutuhkan tenaga-tenaga muda yang juga siap terjun ke lapangan dengan ide-ide yang segar. 

Bekerja karena Bawaan

Saya banyak mengalami kegagalan saat melamar pekerjaan. Kendalanya apa? Ya, faktor usia tadi. Terus kalau pun usia sesuai, eh faktor pendidikan juga tak pas. Namun akhirnya saya bisa bekerja karena faktor dibawa orang hehehe.

pertama, saya bekerja di sebuah perusahaan air minum. Jadi tugas sebagai pengantar air galon bersama satu sopir dan teman. wilayah antar kami adalah daerah Kampung melayu, taman ros, jalan saharjo. Sayangnya saya hanya bertahan 4 bulan, karena sakit hehehe.

Pertama, saya bekerja di sebuah percetakan besar. Ini karena bantuan dari tetangga kontrakan saya yang sudah lama bekerja di sana. tugas saya sebagai asisten operator mesin. Walau statusya hanya sebagai pekerja lepas, tapi saya senang, karena gajinya juga sesuai UMR Jakarta saat itu. Namun saya harus pamit, karena kebetulan Bapak saya sakit.

Sumber Gambar : Bing Image
Sumber Gambar : Bing Image
Kedua, saya bekerja di sebuah toko buku di sebuah mall di daerah Bekasi. Ini juga atas bentuan tetangga saya dulu saat tinggal di Makassar. Kebetulan dia kepala toko di sana. Dengan gaji sebulan 900 ribu, Alhamdulillah sudah sangat membantu. Namun saya harus berhenti di bulan ke 9, karena fokus pada urusan keluarga.

Namun dari pengalaman bekerja di atas, usia sebenarnya tidak terllau bermasalah. Yang penting personalnya itu mampu menjalankan pekerjaan sesuai dengan ketentuan. Karena sesuai pengalaman saya juga, ada teman bekerja yang usianya muda, tapi kerjanya masih malas-malasan dan kurang tanggung jawabnya. Akhirnya gajinya juga kurang berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun