"Maaf, ya!" ucap saya sambil mengatupkan kedua telapak tangan.
Pengamen itu buru-buru pergi. Saya berharap, dia mulai keluar dari zona nyamannya, dan mulai menunjukkan kelebihannya. Asalkan ada kemauan, pasti selalu ada jalan. Bye..bye Mas Pengamen...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!