Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlukah Acara Ulang Tahun di Kelas?

28 Juli 2024   09:42 Diperbarui: 28 Juli 2024   09:43 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu pagi, adik saya sudah tampak bersiap pergi. Ia sedang memanaskan mobilnya. Saya senter-senter dari jauh, 3 keponakan saya juga sudah bersiap. Pastinya sebentar lagi akan pergi.

"Mau ke mana?" tanya saya pada adik saya sekadar basa-basi. Namanya tinggal berhadapan, masa iya tidka bertanya hehehe.

"Ini Om, mau keluar cari kado. Ada teman Tama yang besok ulang tahun," jawab adik saya. Tama itu keponakan bungsu saya yag berusia 5 tahun lebih. Dia baru masuk TK A.

Saya spontan terkejut. "Lah.. baru seminggu masuk sekolah," jawab saya secara spontan juga.

Adik saya mengangguk setuju. "Iya!"

Ulang Tahun di Kelas

Saya kurang tahu pasti, kapan tepatnya ulang tahun dirayakan  di sekolah. Soalnya zaman dulu memang tidak ada. Acara makan-makan bersama itu, kalau pas mau pembagian raport. itu pun bawa makanan masing-masing dari rumah. Biasanya ibu saya memang selalu membuat nasi kuning. Lauknya tempe orek, telur dadar, mie goreng, kerupuk. Kalau pas tanggal muda, ada ayam goreng hehehe.

Hanya saya memperkira, awalnya ada satu dua orang yang berniat untuk merayakan ulang tahun anaknya bersama teman-temannya di sekolah. Pastinya seru ya, kerena hadir juga para guru. teman sekolah juga senang makan bersama, lalu pulangnya dikasih bingkisan snack. Nah, karena ada orang tua murid yang menghargai, maka besoknya dibelikanlah kado untuk yang kemarin berulang tahun. 

Ulang Tahun di kelas Jadi Tradisi

Mungkin dari sini ya, mulailah para orang tua lain mengikuti mengadakan acara ulang tahun di sekolah. Apalagi si anak selain senang ulang tahun bersama teman-teman, juga dapat kado. Akhirnya ulang tahun jadi tradisi yang harus diadakan di kelas.

Hanya masalahnya, murid dalam satu kelas itu kan, banyak. simpel saja, kalau ada 15 orang, maka akan ada tradisi ulang tahun juga di kelas. setiap siswa harus menyiapkan pesta ulang tahunnya, dan menyiapkan 14 kado bagi teman lainnya.

Masalah Tradisi Ulang Tahun di Kelas

Memang tidak ada larangan merayakan ulang tahun di kelas. Hanya.. yang jadi masalahnya, keadaan tiap murid pasti berbeda. Tidak bisa dipungkiri, merayakan ulang ulang tahun di kelas, itu bukan hanya butuh biaya, tapi juga tenaga dan waktu. Anak yang ulang tahu, orang tua yang repot hahaha.

Sekadar cerita saja, waktu Deeva (kakak Tama) ulang tahun di kelas, itu sedikitnya megeluarkan dana 1 juta. Adik ipar saya pun harus menyempat di sela-sela waktu kerjanya, untuk pesan ini itu via online. Ini belum harus membeli secara offline keperluan lain sepulang kerja. ditambah lagi harus bungkus-bungkus ini itu. Termasuk harus mengantar keperluan ulang tahun sebelum berangkat kerja.

Ini baru hitungan 1 anak. kalau dalam satu keluarga ada 2-3 anak, lumayan juga dana yang harus disiapkan untuk anak-anak merayakan ulang tahun di kelas. Karena walau orang tua sebenarnya merasa berat, tapi tak tega juga dengan renggekan anak. Pastinya anak ingin juga, ulang tahunnya dirayakan di kelas seperti teman-temannya.

Apa ya Solusinya?

Mungkin masalah tradisi merayakan ulang tahun di kelas mulai diperhatikan lagi oleh pihak sekolah dan orang tua. Ini memang kebutuhan, atau hanya keinginan yang malah memberatkan orang tua. Kalau lagi ada dananya sih, tidak apa-apa. Tapi kalau lagi mepet dana, susah juga. Apalagi kalau sampai berutang dulu.

Atau tetap bisa merayakan ulang tahun di kelas tapi dengan cara yang sederhana saja. Misalnya, cukup mengucapkan selamat ulang tahun, bernyanyi bersama, lalu berdoa bersama. Sederhana tapi intinya dapat, bagaimana anak-anak ahrus bersyukur dengan karunia nikmat usia dari Tuhan. Sekaligus mengajarkan anak-anak hidup sederhana juga. Membedakan mana kebutuhan yang harus dipenuhi, dan mana keinginan yang tidak selamanya harus dituruti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun