Segala sesuatu yang pertama kali itu, biasanya membuat eksaitit. Karena sesuai pengalaman saya, saya akan mengalami hal-hal yang baru, yang belum pernah saya alami. Saya pun terkadang berdecak sendiri. Oh.. seperti ini. Oh, ternyata seperti itu.
Begitu juga yang saya alami saat menghadiri acara Kompasianival 15 tahun yang bertemakan SUSTAINATION, Sabtu, 25 November 2023 di Bentara Budaya Jakarta kemarin. Inilah kali pertama saya menghadiri acara tahunan kompasiana ini.
Makanya saat sudah ada pengumumannya, saya pun buru-buru mendaftar via email. Tidak lama, saya pun mendapatkan konfirmasi. Siap-siap nih, berangkat. Saya pun happy. Semoga hari H, saya sehat selalu. Soalnya Kompasianival akan saya jadikan ajang pamer diri, kalau selama ini ada Bambang Irwanto yang tidak hanya seorang penulis cerita anak, tapi juga blogger hahaha. gayanya saya ini.
Go To Kompasianival
Akhirnya hari yang saya tunggu tiba juga. Saya pun sudah bangun sejak pukul 4 subuh. Selepas salat subuh, saya masih sempatkan dulu jalan kaki di sekitar rumah. Kebetulan saya sudha janjian dengan adik saya yang kebetulan masuk kerja setengah hari. Nanti saya akan diturunkan di Halte Cibubur, kemudian saya lanjut ke tempat tujuan di Palmerah.
Sesuai rencana, pukul 7 pagi saya sudah siap. Selang 5 menit adik saya pun datang menjemput. Kebetulan rumah kami berdekatan, dan memang halte busway Cibubur dia lewati saat akan ke tempat kerjanya di daerah Gunung Putri.
Alhamdulillah perjalanan lancar. Setelah naik busway 7C cibubur-BKN, saya lanjut naik 9A jurusan PGC-Grogol, saya lalu turun di Halte JCC senayan, lalu lanjut IB dan turun di stasiun Palmerah. Kemudian saya menyeberang lewat stasiun Palmerah, terakhir jalan kaki menuju Bentara Budaya.
Sedikit Bernostalgia
Sebenarnya perjalanan saya kali ini termasuk bernostalgia. Dulu sejak tahun 2003, saya sering sekali ke gedung kompas gramedia, tepatnya ke redaksi majalah BOBO untuk mengantar naskah cerita. Sesekali saya juga mampir ke redaksi kompas anak untuk menitipkan naskah untuk rubrik kompas anak setiap minggu.
Makanya ada sedikt haru saat menatap gedung kompas gramedia. Karena sejak redaksi bObo ponjdah ke jalan panjang, saya tidak pernah ke sana lagi. Saya malah kaget, kok ada gedung tinggi di dekat situ yang ternyata gedung Menara Kompas hehehe.
Kompasianival Sustaination
Pukul setengah 10 pagi, saya sudah sampai di tempat acara. Saya pun langsung registrasi. Sudah tampak banyak yang datang, tapi belum terlalu ramai. Mungkin agak siangan, karena acara di panggung utama siang baru mulai. Saya pun mengitari bentara budaya untuk melihat-lihat.
Tidak berapa lama, saya bertemu dengan teman blogger, mbak Riap Windhu. Dia mengajak saya ke tempat acara komunitas. Saya pun setuju. Dan ternyata Mbak Wiindhu anggota komunitas Ketapels. Di sini saya juga bertemu dengan Mbak Emma Malika dan Mbak Fenni Bungsu.
Saya pun antusial mengikuti acara komunitas ini. Saya jadi mengenal Ketapels yang singkatan Kompasianer tangSel Plus yang sukses juga menggelar kabaret Sangkuriang Tidak Biasa. Hadir juga 3 pemainnya, yang berbagi pengalaman, termasuk Mbak Windhu. Jadi ingin ikutan kabaret juga. tapi saya warga Depok sekarang hehehe.
Kemudian acara lanjut ada Kopaja71 yang singkatan dari Komunitas komPasianer JAkarta. Kopaja71 ini didirikan oleh Bang Horas yang bernama lengkap Y. Edward Horas S pada tanggal 16 Juni 2023. Saya juga berkenalan dengan Pak Inayat. Tambah ilmu tambah teman. Kopaja71 menghadirkan 3 nara sumber yang berbagi pengalaman. Ada Pak Merza Gamal, Pak Sutiono Gunadi Syaiful Harapap dan IBu Martha Weda.
Acara ke 3 itu sesi Mas Kevinalegion yang merupakan Marketing Head kompasiana. Mas Kevin menjelaskan bagaimana cara membuat video reels dan tiktok yang memang saat ini lebih banyak ditonton orang. Mas kevin pun membocorkan tipsnya, Â apa saja yang harus diperhatian saat membuatnya. Mulai dari video harus berformat vertikal dengan resolusi miniml 1080p, hook, tek caption, stabilize footage, sampai audio harus bagus yang bagus.
Acara di Panggung Utama Kompasianival Sustaination
Kelar sesi Mas Kevin, ada pemberiahuan kalau acara di panggung utama segera dimulai. Kami pun diminta untuk bergeser ke sana. Saya kembali bertemu dengan teman blogger lainnya. Seperti Mas Agung Han yang sudah malang melintang di kompasiana, Mas Meidy, Mbak Dee, Mbak Hida, Mbak Nurul, dan lainnya.
Acara pertama seputar mental health oleh Mas Adam A. Abednego yang merupakan co-founder Menjadi Manusia. Tema yang diangkat Mas Adam ini sangat menarik seputar SDM Indonesia yang dikit-dikit kena mental. Apakah itu wajar?
Mas Adam mmenjelaskan kalau generasi sekarang memang mudah galau lalu merasa kena mental nih. Itu ternyata karena sekarang mudah mendapatkan apa yang diingin secara cepat dan instan, tanpa melalui proses.
Misalnya saja, dulu zaman Mas Adam, untuk nonton film kartun saja, harus menunggu hari minggu. Itu pun harus nontonnya di televisi. Sekarang, anak-anak bisa bebas nonton kartun kapan saja dan di mana saja.Dan ternyata itu ada kaitannya juga dengan generasi sebelumnya. Misalnya hadirnya sosial media yang diciptakan generasi sebelumnya membuat generasi sekarang mudah mendapatkan apa yang diinginkan dan dicari.
Walau hujan sempat turun, acara Kompasianival 2023 ini sangat seru dan menyenangkan. Sebenarnya saya masih semangat mengikuti aara kompasianival, hanya sayangnya saya harus beranjak ke tempat lain. Maunya sih, membelah diri hehehe.
Namun dengan waktu yang singkat menghadiri kompasianival, saya bisa berkenalan dengan teman lain, bisamasuk komunitas, dan menambah ilmu juga. Semoga tahun depan saya bisa kembali hadir di kompasianival. Insya Allah. Aamin.
