Makanya ada sedikt haru saat menatap gedung kompas gramedia. Karena sejak redaksi bObo ponjdah ke jalan panjang, saya tidak pernah ke sana lagi. Saya malah kaget, kok ada gedung tinggi di dekat situ yang ternyata gedung Menara Kompas hehehe.
Kompasianival Sustaination
Pukul setengah 10 pagi, saya sudah sampai di tempat acara. Saya pun langsung registrasi. Sudah tampak banyak yang datang, tapi belum terlalu ramai. Mungkin agak siangan, karena acara di panggung utama siang baru mulai. Saya pun mengitari bentara budaya untuk melihat-lihat.
Tidak berapa lama, saya bertemu dengan teman blogger, mbak Riap Windhu. Dia mengajak saya ke tempat acara komunitas. Saya pun setuju. Dan ternyata Mbak Wiindhu anggota komunitas Ketapels. Di sini saya juga bertemu dengan Mbak Emma Malika dan Mbak Fenni Bungsu.
Saya pun antusial mengikuti acara komunitas ini. Saya jadi mengenal Ketapels yang singkatan Kompasianer tangSel Plus yang sukses juga menggelar kabaret Sangkuriang Tidak Biasa. Hadir juga 3 pemainnya, yang berbagi pengalaman, termasuk Mbak Windhu. Jadi ingin ikutan kabaret juga. tapi saya warga Depok sekarang hehehe.
Kemudian acara lanjut ada Kopaja71 yang singkatan dari Komunitas komPasianer JAkarta. Kopaja71 ini didirikan oleh Bang Horas yang bernama lengkap Y. Edward Horas S pada tanggal 16 Juni 2023. Saya juga berkenalan dengan Pak Inayat. Tambah ilmu tambah teman. Kopaja71 menghadirkan 3 nara sumber yang berbagi pengalaman. Ada Pak Merza Gamal, Pak Sutiono Gunadi Syaiful Harapap dan IBu Martha Weda.
Acara ke 3 itu sesi Mas Kevinalegion yang merupakan Marketing Head kompasiana. Mas Kevin menjelaskan bagaimana cara membuat video reels dan tiktok yang memang saat ini lebih banyak ditonton orang. Mas kevin pun membocorkan tipsnya, Â apa saja yang harus diperhatian saat membuatnya. Mulai dari video harus berformat vertikal dengan resolusi miniml 1080p, hook, tek caption, stabilize footage, sampai audio harus bagus yang bagus.