Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Set Top Box Oh Set Top Box

15 November 2022   17:21 Diperbarui: 15 November 2022   17:40 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminggu ini, perbincangan hangat di lingkungan tempat tinggal saya adalah seputar Set Top Box atau STB.


Yess.. Sejak pemerintah menghapus siaran analog di awal November 2022 ini, banyak warga yang resah dan gelisah, tapi bukan menunggu di sini hehehe. 

Walau ada warga yang televisinya sudah layar datar dan tipis, tapi kalau belum dilengkapi penangkapan saluran digital, ya otomatis berhenti nonton televisi. Termasuk acara nonton sinetron atau ajang pencarian penyanyi dangdut pun terhenti hehehe.

Seperti pagi ini, saat saya sedang duduk tampan rupawan tapi tak pakai manjah depan laptop. Tiba-tiba ada beberapa warga yang seru membicarakan soal Set Top Box.

"Pak, kemarin sudah beli Set Top Box?" tanya seorang ibu pada seorang bapak yang lewat. Kita sebut saja si ibu A.

"Sudah. Di toko depan. Harganya 185 ribu," Jawab di bapak.

"Eh, kok murah? Kemarin saya beli 200 ribuan lebih," Kata seorang ibu lain. Kita sebut saja si ibu B.

"Beda merek, beda harga kali, Bu!" Tukas si bapak.

"Kalau saya sih, belinya sudah lama. Tapi kadang lama baru bisa. Kalau disetel, muncul lama tulisan merek," Ucap si ibu A.

Perbincangan pun seputar Set Top Box terus bergulir. Lalu si ibu A mulai menyinggung soal pembagian Set Top Box.

"Kemarin si itu dapat Set Top Box gratis," si ibu A memberi info.

"Lah, kok kita nggak kebagian, ya?" tanya si bapak.

Si ibu B jelas ikut nimbrung. "Kalau kelompok dia sih, dapat terus, ya. Enak tuh!"

"Katanya sih nanti semua dapat. Tapi tahun depan," Tukas si ibu A.

"Lah, lama nunggunya," Ucap si bapak lalu permisi, pamit dari obrolan seputar STB pagi ini.

Dari obrolan mereka, saya bisa menarik beberapa kesimpulan. Pertama, siaran digital ini bagus, tapi memang harus ada sedikit usaha dari orang-orang untuk membeli Set Top Box, agar bisa terus menonton acara televisi.

Tapi sebenarnya, hal ini bisa disiasati dari awal. Soalnya, pemerintah sudah jauh-jauh hari memberikan informasi, seputar siaran digital ini, termasuk bagi televisi yang belum bisa menangkap langsung siaran digital, wajib pakai Set Top Box.

Lainnya, ada pembagian Set Top Box gratis. Hanya memang belum merata. Padahal yang dapat itu masih satu RT dan RW dengan ibu-ibu yang tadi mengobrol. Jadi bisa didata kembali, siapa saja yang wajib mendapatkan STB gratis. Karena memang, dengan harga kisaran Set Top Box di harga 200 ribuan, itu lumayan juga harganya.

Dan kebetulan, ada ibu tetangga saua yang baru datang dari daerah. Dia juga cerita, kalau sudah ada tetangganya yang dapat Set Top Box. Saat dia bertanya kok belum dapat, jawab petugasnya, gantian dapatnya.

Harapannya, semoga siaran digital bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Aamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun