"Kemarin si itu dapat Set Top Box gratis," si ibu A memberi info.
"Lah, kok kita nggak kebagian, ya?" tanya si bapak.
Si ibu B jelas ikut nimbrung. "Kalau kelompok dia sih, dapat terus, ya. Enak tuh!"
"Katanya sih nanti semua dapat. Tapi tahun depan," Tukas si ibu A.
"Lah, lama nunggunya," Ucap si bapak lalu permisi, pamit dari obrolan seputar STB pagi ini.
Dari obrolan mereka, saya bisa menarik beberapa kesimpulan. Pertama, siaran digital ini bagus, tapi memang harus ada sedikit usaha dari orang-orang untuk membeli Set Top Box, agar bisa terus menonton acara televisi.
Tapi sebenarnya, hal ini bisa disiasati dari awal. Soalnya, pemerintah sudah jauh-jauh hari memberikan informasi, seputar siaran digital ini, termasuk bagi televisi yang belum bisa menangkap langsung siaran digital, wajib pakai Set Top Box.
Lainnya, ada pembagian Set Top Box gratis. Hanya memang belum merata. Padahal yang dapat itu masih satu RT dan RW dengan ibu-ibu yang tadi mengobrol. Jadi bisa didata kembali, siapa saja yang wajib mendapatkan STB gratis. Karena memang, dengan harga kisaran Set Top Box di harga 200 ribuan, itu lumayan juga harganya.
Dan kebetulan, ada ibu tetangga saua yang baru datang dari daerah. Dia juga cerita, kalau sudah ada tetangganya yang dapat Set Top Box. Saat dia bertanya kok belum dapat, jawab petugasnya, gantian dapatnya.
Harapannya, semoga siaran digital bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Aamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H