Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Beragam Kenangan Ubi Goreng dan Lomboknya

1 November 2022   12:51 Diperbarui: 1 November 2022   12:55 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi tadi saya pas keluar rumah. Saat melewati penjual sayur langganan, kok tiba-tiba mata saya langsung melihat ada kantung singkong dengan kulit ari merah jambu, dan masih terlihat basah. Wah, biasanya mempur nih. Langsung saja saya beli. Harga sekantung 10 ribu, beratnya 2 kg.

Kalau di Makassar (dulu Ujung Pandang), singkong itu disebut ubi kayu atau dalam bahasa Makassar disebut lame kayu. Pa'gandeng (penjual) ubi kayu  itu lewat depan rumah saya dengan mengendarai sepeda. Ada keranjang bambu di kanan kiri sepeda berisi singkong. Biasanya mereka dari daerah Limbung yang letaknya masuk Kabupaten Gowa. 

Makanya saat merantau ke Jakarta tahun 2018, saya agak asing mengucapkan singkong, karena terbiasa mengucapkan ubi kayu. Padahal kalau di Jakarta atau di daerah lain, ubi itu ya, ubi jalar hehehe

Saya dan Singkong Goreng

Saya memang sangat suka singkong goreng. Dulu saat saya SD, ada penjual singkong goreng, namanya Mak Tati. Setiap hari, saya pasti membeli singkong goreng seharga 25 perak per potong. Singkongnya itu, direbus dulu, terus digoreng. Kemudian disantap dengan sambal dari singkong juga yang disebut lombok ubi.

Bagi teman-teman yang pernah ke makassar, mungkin ada pernah yang mencoba makan singkong goreng dengan lomboknya itu. Makanya saya pas merantau, saya diketawain pas makan singkong goreng dengan saus botol. Eh, jangan heran, pisang goreng saja di sulawesi dimakan dengan sambel hehehe.

Beragam kenangan Lewat Singkong Goreng

Lewat singkong goreng, beragam kisah manis hadir dalam hidup saya. Misalnya, ibu saya pernah juga buka warung makanan. kebetulan kan, di belakang rumah saya itu sekolahan SD. Saya juga sekolah SD di sana. Waktu itu ibu saya jual mie bakso, jajanan anak, dan singkong goreng.

Nah, singkong goreng memang yang paling laris. Saat jam istirahat, itu pasti diserbu pembeli. Saya sempat membantu ibu saya melayani pembeli. Kebetulan waktu itu, saya pas SMP kelas 1, saya sekolahnya masuk siang.

Hanya sayangnya, ibu saya jualan tidak lama. Soalnya, anak-anaknya masih sekolah semua. Padahal ibu saya juga harus mengerjakan pekerjaan rumah. Akhirnya sering capek. Daripada sakit, mending warungnya ditutup saja hehehe.

kenangan singkong goreng ini juga melekat dengan kenangan bersama bapak saya. Setelah jadi purnawirawan di tahun 1992, bapak saya itu ikut kontraktor. Kebetulan bapak saja pas di Angkatan Darat, bagian Zeni. Itu gajiannya tiap hari sabtu. Pasti, saya yangs ellau disuruh untuk membeli singkong goreng di taman bunga di daerah Perumnas Makassar. Maka makanlah kami ramai-ramai sekleeluarga sambil bermalam minggu hahaha.

Singkong Goreng dan Lombok ala Makassar

Biar semakin lengkap, saya akan ajari cara mengolah sngkong, plus membuat lomboknya kepada teman-teman. Siapa tahu kan, ada yang ingin mencobanya.

Jadi saat membeli singkong, coba cari yang kulit arinya warna merah jambu terus singkongnya masih basah. Jangan pilih yang kering. Tapi ada juga sih, singkong kulit arinya putih, tapi mempur. Jadi tergantung rezeki saat membeli singkong hahaha.

Setelah singkong dikupas, lalu cuci sampai bersih, kemudian rendam sebentar sekitar 25-30 menit. Ini agar singkong cepat lembut saat direbus. Setelah itu, rebus singkong. Nah, untuk singkong mempur, jangan merebus terlalu lama, karena akan benyek. Jadi harus ditengok juga singkongnya saat direbus.

Begitu selesai direbus, langsung tiriskan singkong. jangan dibiarkan terendam, karena nanti benyek. Tunggu dulu sampai dinginn, bila ingin digoreng. Untuk bumbu gorengnya, saya hanya mengulek bawang putih, ketumbar, dan garam. Kalau suka, bisa pakai micin sedikit.

Nah, untuk lomboknya, mudah saja. Jadi sisihkan singkong sedikit untuk diparut. Bahan lomboknya hanya cabe, garam, bawang putih, gula pasir secukupnya, dan teras yang sudah digoreng. Ulek semua bahan.

Setelah itu, masukan parutan singkong dan bumbu yang sudha diulek. Beri air dulu secukupmya. Nyalakan kompor dengan api sedang. Setelah itu diaduk-aduk sampai mengental. Jadi soal kekentalan lombok, ini pakai feeling saja, ya. Pokoknya tidak kental sekali, tidak juga encer. jangan lupa koreksi rasa. Makanya saat mengulek bumbu, garam dan gula pasirnya secukupnya dulu.

kelar.. lombok, tinggal digoreng singkongnya. Celupkan sebentar saja direndaman bumbu tadi. Goreng sampai kuning keemasan. Singkong dan lomboknya, sudah siap disantap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun