Sampai saat ini, sesuai pengamatan, saya masih menemukan banyak teman-teman yang kurang pas dalam penggunaan DI, kapan disambung, kapan dipisah. Saat membaca caption di media sosial, membaca postingan blog, termasuk saat mengoreksi tugas menulis di kelas menulis cerita Kurcaci Pos.
Lalu bagaimana cara mudah membedakan, lalu menulis dengan benar, ya?
Sebelum lanjut, di sini saya hanya sekadar berbagi sesuai pengalaman menulis saya yang masih seuprit, ya. Jadi sama sekali tidak bermaksud menggurui. Saya pun masih terus belajar hehehe.
Jadi untuk DI yang disambung, merupakan imbuhan. Saya patokannya adalah yang mengarah keaktivitas atau kata karja. Misalnya, dikerjakan, diambil, ditulis, diberi, dan sebagainya.Â
Sedangkan untuk DI yang dipisah itu merupakan kata depan, saya patokannya menunjukkan tempat atau lokasi. Misalnya, di sana, di sekolah, di rumah, di kantor, di bawah, di atas, dan sebagainya.
Nah, biar lebih jelas, mari kita lihat penerapannya dalam kalimat. Biasanya penggunaan DI itu kapan disambung dan kapan dipisah, bisa juga digunakan dalam satu kalimat.
Kemarin aku diajak ayah ke rumah nenek.
Pesanan kue ini harus segera diantar.
Matahari tenggelam di ufuk barat.
Boneka adik ditemukan di bawah kolong tempat tidur.
Di pasar pagi, banyak sekali dijual jajanan tradisional.
Itu dia tips singakat saya cara menerpakan penggunaan DI, kapan disambung, kapan dipisah. Kuncinya, terus semangat menulis saja. Dengan begitu sekalian latihan. Nanti lama-lama akan terbiasa, dan mudah menerpakannya dalam tulisan. Semoga bermanfaat. Salam semangat menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H