Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Harga-harga Naik, Penulis Freelance Bisa Apa?

6 Oktober 2022   18:41 Diperbarui: 6 Oktober 2022   19:16 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Desain Canva

Seperti dugaan saya, saat harga BBM naik, cepat atau sangat cepat, pasti semua akan ikut naik. Sebab, semua ini bagai efek domino. Terkejut? Oh, tentu saja tidak. Sudah biasa seperti ini hehehe. Alhamdulillah saya sudah mengalami sejak masih anak-anak, smapai rabut sudahada uban hehehe.

Semua Ikut Naik

Kemarin itu adalah hari yang bikin saya meringis. Pagi hari saya menbeli roti tawar untuk sarapan anak sekolah. Ternyata harganya sudah naik dari Rp.18.500,- menjadi Rp.19.000,- sudah naik Rp.500,-

Setelah mengantar anak sekolah, saya langsung pergi mengisi air minum isi ulang. Di depan sudah ada pengumuman, kalau harga akan naik Rp.1000,-. Siang harinya, saat saya menjemput anak sekolah, saya sekalian mampir membeli makanan kura-kura. Ternyata harganya sudah naik Rp.2000,-. Ehm,ini baru beberapa item barang. selanjutnya, pasti semua barang ikut naik.

Naik Sedikit tapi Banyak


Sekilas, beberapa barang naiknya tidak banyak, ya. Misalnya penjual pastel langganan saya yang naik Rp.500,-. barang lain juga naiknya sama. Tapi... Dikali banyak barang, lalu dikali jumlah tiap barang, ya, kalau dijumlahkan akhirnya banyak jugahahaha.

Misalnya saya kan, membeli pastel tidak mungkin satu biji. Minimal 5 biji bahkan 10 biji. Keluarga saya itu kuat minum. Jadi segalon bisa habis dalam 2 hari . Dikali sebulan banyak juga hahaha. 

Kegalauan Penulis Freelance

Bohong saja, kalau dengan kenaikan semua ini, saya tidak ketar-ketir juga. Logikaya, pengeluaran bertambah, padahal penghasilan tidak tetap. Walau saya kelihatannya saja kalem, dan tidak ikut-ikutan demo ke jalan hehehe. Makanya harus segera putar otak.

Harga Naik, Penulis Freelance Bisa Apa?

Yang paling utama saya lakukan adalah berhenti galau hahaha. Kebanyakan galau, nanti malah malas menulis, yang berimbas  pemasukan tidak ada hehehe. Setelah galau hilang, selanjutnya saya berharap terus diberi kesehatan. Saya pun bisa terus menulis dan beraktivitas

Kemudian agar terus terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, maka saya harus semakin giat mencari peluang rezeki lain. Saya percaya, Allah SWT akan mencukupkan segala kebutuhan. Insya Allah akan terbuka pintu-pintu rezeki lainnya. Misalnya saya tidak hanya menulis cerita anak, tapi juga buka kelas menulis cerita anak, ngeblog, jadi influencer, jualan buku cerita anak, jualan kaos, dan lainnya.

Intinya terus semangat berusaha, karena dengan begitu akan selalu ada pengharapan. Saya pernah membaca, sekecil apapun penghasilanmu, maka akan dicukupkan kebutuhanmu. Sebaliknya sebesar apapun penghasilanmu, maka tidak akan pernah bisa memenuhi keinginanmu.  Tentu saja, harus banyak-banyak bersyukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun