Sampai saat ini, masih terus terus pembullyan di kalangan anak-anak. Tidak hanya yang sudha remaja, tapi anak sesuai TK juga kerap dibully teman-temannya. Dan yang paling sering terjadi adalah pembullyan verbal, mengolok-olok atau mengejek.
Yang bikin miris, olok-olokkan yang dilancarkan itu berasal dari teman usia sendiri. Biasanya mereka mengolok kelemahan, baik fisik maupun non fiksi. Yang memprihatinkan, olokan mereka sangat kasar. Tentu saja membuat anak dibully menjadi malu dan sedih.
Nah, setelah saya amati, ternyata anak dibully sesama teman itu, sebabnya dari orang tua sendiri. Kok bisa?Â
Semua Berawal dari Orang Tua
Saat orang tua berbincang atau mengobrol dengan orang lain, itu terkadang tidak sadar telah membuka peluang anaknya sendiri untuk dibully. Misalnya, saya pernah mendengar seorang tetangga menceritakan anaknya  pada tetangga lain. Katanya, anaknya sudah kelas 5 SD, tetapi masih mengompol. Mereka asyik membahas, sambil cekakak-cekikik.
Esok hari, si anak pulang sambil menangis. Anaknya bercerita, kalau tadi di sekolah, dia diejek teman-teman, kalau masih mengompol. Si ibu marah. Wajar sih, siapa juga yang mau anaknya diejek sampai menangis.
Padahal awal anaknya dibully dari si ibu sendiri? Karena dengan bercerita dengan tetangga kemarin, maka terbukalah rahasia anak. karena dunia ini sangat sempit. Bisa saya si tetangga itu anaknya satu sekolah. Terus dia bercerita pada anaknya. Nah, anak inilah yang menyebarkan ke teman-teman lainnya.
Rahasia Anak Wajib Disimpan
Dari alur inilah, saya selalu berpesan kepada keluarga, agar jangan menceritakan rahasia anak kepada orang lain. Karena yang tahu rahasia anak, ya orang tua saja. Menurut saya, tidak ada gunanya bercerita kepada orang yang tidak berkompeten. Endingnya bisa ditebak. Solusi tak selesai, malah membuat anak malu.