Mohon tunggu...
Bambang PakDe
Bambang PakDe Mohon Tunggu... Auditor - Seorang Bapak dari 2 Anak

Sekedar ungkapan hati saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami Mekanisme Turunnya Rezeki

2 April 2019   19:16 Diperbarui: 3 April 2019   08:14 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

P7 : Pergi Pagi Pulang Petang Penghasilan Pas Pasan.
Sudah kerja habis habisan, tetap saja hasil kerjanya itu itu doang.
Giliran hasil kerjanya bagus, pendapatannya yang itu itu doang.
Anehnya sudah tahu itu itu doang, masih saja kita kerja habis habisan.
mbulet...

Sudahlah...
Bukan bossmu yang kasih rezeki...
Bukan Atasanmu !
Bukan pula costumermu yang kasih uang...
Bukan Pelangganmu !

Teman, sesungguhnya rejeki itu sudah ditetapkan taqdirnya.
Ngapain pakai galau, sedih dan gundah ?
Lupakanlaah ... santai saja.
Jadi, kita tinggal berleha - leha menunggu turunnya taqdir ?
Bukan gitu juga kaleee.
Iya kalau taqdir kita jadi orang kaya, kalau sebaliknya?
Tetaplah berupaya memantaskan diri di hadapanNya untuk menerima taqdir terbaikNya.
Jangan sekali - sekali jauh dari kepantasan tapi punya tuntutan ketinggian.
Tak Tahu diri itu namanya !.

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka sangka" (QS. Ath Tholaq: 2-3)

Rezeki tak disangka sangka...
Mau ?
Rezeki dadakan biasanya lebih jedar daripada rezeki rutin. Betul ?
Lupakan soal hasil !...
Mulai yakinkan bahwa proses mencari uang sudah halal.
Kerja dengan niat, jaga produktivitas, kerja lebih cerdas, lebih giat dan lebih ikhlas.
Tidak perlu menunggu kapan rezeki tak disangka sangka itu datang.
Kalau ditunggu namanya bukan tak disangka sangka dong.

Sudah doa, sudah sedekah, sudah kerja keras hasilnya masih itu itu saja?
Teman, ingatlah bahwa Allah Maha Adil
Walau hasilnya tak memuaskan anda, namun proses kerja halal, ikhlas dan amanah itu tadi yang akan dikonversi menjadi rezeki.

Rezeki bukan cuma harta
Bergelimang harta tidak sama dengan bergelimang rezeki
Tahu kaaan... tidak perlu dijelaskan laaah

Oya, perhatikan baik -- baik di sekitar anda,
bahwa orang yang mengutamakan Allah dalam bekerja akan selalu berkecukupan rezekinya.

Salam
Bambang PakDe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun