Mohon tunggu...
Bambang Priyanto
Bambang Priyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di Solo, sekolah dan besar di Jakarta. Berminat terhadap kajian sosial, hukum, politik dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dalam Kehidupan

26 Agustus 2013   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cinta adalah anugerah Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih kepada semua mahluk
setiap insan pada umumnya tahu, mengenal dan merasakan apa itu cinta.

Cinta adalah hak asasi dalam hidup dan kehidupan, ia sangat universal dan fenomenal

Thema cinta paling banyak mendominasi judul syair, pusi, lagu dan karya sastra dibelahan dunia manapun.
Bahkan dalam epos Ramayana dan Mahabrata kalau mau ditelisik perang besar terjadi karena latar belakang cinta;  dalam ramayana dikisahkan Rahwana cinta buta pada Dewi Shinta dan prabu Rama tidak bisa terima, terlibatlah mereka dalam sengketa cinta yang mengakitbatkan perang besar.

demikian halnya dalam Mahabarata perang besar Brontoyudho joyobinagun dilatar belakangi  karena Ghendari (ibu para Kurawa) menaruh dendam dan cemburu pada prabu Pandu yang memperistri Dewi Kunti (ibu para Pandawa). Begitu fenomenalnya cinta
Berapa banyak orang membelanjakan harta atau uangnya untuk jalan cinta, bahkan warisan budaya  seperti lukisan, candi, arca, piramyd, taj mahal dan bangunan lain adalah salah satu bentuk pengabadian rasa cinta.

setiap orang punya kesempatan untuk mencintai dan dicintai.
Ada orang yang sukses, cemerlang dan luar biasa karena energy cinta,
ada juga orang yang kandas,  hancur, menderita dan nestapa karena cinta.
Cinta bukan hanya untuk orang yang cantik atau tampan
Cinta bukan hanya milik orang kaya atau berada
Cinta bukan monopoli remaja belia
Cinta tidak mengenal rupa, kasta, derajat intelektual ataupun status akademis.
Setiap orang punya hak untuk mengeksprsikan cinta pada sesuatu yang yang cintai dan kagumi
Mencintai Allah, Tuhan Yang maha Esa
Mencintai Nabi
Mencintai agama
Mencintai tokoh idola
Mencintai orangtua
Mencintai anak

Mencintai istri, suami atau kekasih

mecintai sanak kerabat

Mencintai aliran pemikiran atau idiologi
Mencintai bangsa dan negara
Mencintai masyarakat atau suatu komunitas
Mencintai Pekerjaan atau profesi

sampai mencintai berbagai fenomena yang ada didunia ini seperti flora, fauna, olar raga, club sepakbola, group musik dan lain lain.
Dengan demikian cinta

to be continous........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun