Mohon tunggu...
Bambang Priyanto
Bambang Priyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di Solo, sekolah dan besar di Jakarta. Berminat terhadap kajian sosial, hukum, politik dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mencari Cinta.....

18 Maret 2012   08:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:53 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Al-’Alaqoh berakar dari kata al-’alaq alias gantungan, memakai wazan al-falaq, merupakan salah satu dari nama lain cinta. Al-Jauhari telah mengatakan bahwa al-’alaq juga merupakan nama lain dari cinta.

Dikatakan nazhrotun min dzil-’alaq artinya pandangan dari orang yang jatuh cinta. Ibnu Daminah mengatakan dalam sebuah bait syairnya:

Ingin rasanya hatiku melupakanmu, tetapi apa daya

ketergantungan hatiku kepadamu telah mengakar sejak lama

Terkadang dibaca dengan lam fi’il yang dikasrahkan hingga menjadi al-’aliq; dikatakan ‘aliqa hubbuha bi qolbihi artinya kecintaan kepadanya telah terpaut dalam kalbunya.

Cinta disebut hubungan, karena kalbu orang yang bersangkutan telah terpaut kepada si dia. Sorang penyair bernama Al-Mirar Al-Faq’asi telah mengatakan dalam bait syairnya:

Apakah karena keterpautan hatimu dengan Ummul Wulaid,

padahal semua rambut kepalamu yang hitam telah berubah menjadi putih?

Al-Hawa (kecenderungan hati)

Kecenderungan hati kepada sesuatu disebut al-hawa. Bentuk kata kerjanya ialah hawiya, yahwa, hawan, semisal dengan ‘amiya, ya’ma, ‘aman. Berbeda halnya jika dikatakan hawaa yahwi dengan ‘ain fi’il yang difat-hahkan, maka artinya jatuh, bukan cenderung; bentuk mashdarnya al-huwiyyu dengan ha yang dibaca dhammah.

Al-hawa berarti pula diri sang kekasih, seperti yang disebutkan dalam ucapan seorang penyair:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun