Mohon tunggu...
Bambang Priyanto
Bambang Priyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di Solo, sekolah dan besar di Jakarta. Berminat terhadap kajian sosial, hukum, politik dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menyemangati Hidup di Bumi Indonesia

29 Januari 2012   18:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:19 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apapun yang terjadi dengan centang perenangnya kondisi republik dan konflik elite politik negeri ini

Penguasa dinista, pengusaha dihina dan buruh teraniaya sementara mereka yang merasa terpelajar hanya berkutat pada teori perubahan dan pertumbuhan tanpa hirau dengan pemerataan kesejahteraan.

Seperti lingkaran setan, tidak ada penyelesaian atas berbagai persoalan kehidupan.

Setiap hari dimedia kita baca berita tentang kekerasan, korupsi, narkoba dan berbagai modus kejahatan baru

Sementara itu budaya hedonis yang semakin merebak;

Masyarakat digoda dan dikondisikan untuk hidup konsumtif ,berkiblat pada live stile borjuis

dari rokok, pola makan-minum, kosmetik, pakaian, hp  sampai film dan  musik

Lihat dan telaah siapa yang paling diuntungkan dengan tingkat konsumsi yang tinggi tersebut

maka tidak aneh kalau berbagai komoditi strategis dari beras, kacang kedelai, tepung, gula bahkan garam qt masih inport.

Kalau masyarakat tidak segera menyadari apa yang menjadi kesalahan dalam kehidupan mereka maka selamanya tetap akan menjadi budak kapitalis dunia.

Meski demikian kita tidak perlu menyerah pada keadaan, daripada menghujat gelapnya malam marilah kita cari pelita untuk menerangi kehidupan masing-masing.

Selalu ada cara untuk menyemangati hidup

Selalu ada jalan untuk menjemput rejeki

Selalu ada kesempatan untuk berbagi kebaikan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun