Mohon tunggu...
Bambang Priyanto
Bambang Priyanto Mohon Tunggu... -

Lahir di Solo, sekolah dan besar di Jakarta. Sehari-hari sebagai buruh pabrik, menyempatkan diri sebagai aktifis gerakan buruh. Berminat terhadap kajian sejarah, hukum, sosial, politik dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tujuh Golongan yang Akan Dinaungi oleh Allah

15 Oktober 2010   09:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tujuh golongan yg akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya di hari tdk ada naungan kecuali naungan-Nya.


  1. Pemimpin yg adil
  2. Pemuda yg sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya
  3. Orang yg hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid
  4. Dua orang yg saling mengasihi karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah
  5. Seorang lelaki yg diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa paras yg cantik utk melakukan kejahatan tetapi dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah!’
  6. Seorang yg memberi sedekah tetapi dia merahsiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yg diberikan oleh tangan kirinya
  7. Seseorang yg mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirkan air mata dr kedua matanya”


(HR. Bukhari Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT, yaitu:



  • Pemimpin yang adil
    Pemimpin disini bisa presiden, pak camat, pak lurah atau kepala rumah tangga sampai imam di masjid atau musholla. Untuk imam, yang dimaksud imam yang adil adalah tidak membeda-bedakan saat ia sholat sendiri maupun sedang mengimami jamaahnya. Tidak saat ia sendiri ia sholat membaca surah yang pendek, tetapi saat berjamaah ia membaca surah yang panjang.

  • Anak muda yang saleh
    Ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat. Oleh sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa keemasannya dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan diri dari berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, Allah akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat. Ini merupakan imbalan dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak muda yang saleh.

  • Orang yang hatinya terikat pada masjid
    Masjid adalah tempat yang paling dicintai Allah dimuka bumi ini, jadi sudah sewajarnya apabila manusia-manusia yang hatinya selalu terikat pada tempat yang paling dicintaiNya, akan mendapatkan perlindungan di hari akhir. Tidak ada yang menghalangi dia dan keluarganya kecuali keinginan untuk selalu berjamaah di Masjid/Musholla, adalah salah satu tanda hati sudah terikat kepada Masjid.

  • Dua orang yang saling mencintai karena Allah
    Makna yang didapat adalah kebersamaan dan persahabatan. Kita melakukan sesuatu bersama-sama dengan saudara kita, dan kita melakukannya semata-mata karena mengharap ridha Allah; Saat saudara kita lupa dan ingkar kepada Allah, kita mengingatkannya. Itu adalah cermin persahabatan yang dirahmati Allah.

  • Mampu menghadapi godaan lawan jenis
    Dicontohkan saat Nabi Yusuf AS berada dalam istana raja dan mendapat godaan yang luar biasa dari Siti Julaiha, seorang wanita yang sangat rupawan. Nabi Yusuf bermunajat kepada Allah SWT dan berkata ‘lebih baik hidup di penjara dari pada di istana’ karena beliau tahu betapa Allah akan melindunginya di yaumil akhir apabila dapat melawan godaan yang sangat berat itu.

  • Ihklas dalam beramal
    Semua berawal dari niat, bahkan dalam beramal sekalipun. Dalam hadist Arbain, keutamaan berniat sebelum melakukan amalan ditempatkan pada hadist yang paling pertama. Dilambangkan dalam bersedekah, tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya. Tiak riya atau senang dengan popularitas.

  • Bertahajud dan Berzikir kepada Allah
    Bangun pada tengah malam, berserah diri kepada Allah, memohon ampun dan mengingat dosa-dosa di masa lalu sampai bercucuran air matanya, termasuk salah satu yang dijamin perlindungannya di hari akhir kelak.
    Dirangkum dari khotbah Jum'at, 15 Oktober 2010 di masjid As Salaam - Indocement

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun