Pengantin itu bagai raja dan ratu sehari? Emoh! Kami tak sudi! Kami mau jadi raja dan ratu selamanya! Ya, itu tekad saya dan Aida, yang akan menikah tiga bulan lagi. Artinya, kami tak mau hanya sukses pada pestanya saja. Melainkan sukses juga, dalam hidup rumah tangga kami selanjutnya. Apa nanti sungguh bisa seperti itu? Saya tidak tahu! Namun, yang terpenting, kami akan berjuang keras untuk menggapainya.
Hari ini, saya hendak ajak Aida untuk booking gedung. Namun, begitu mau tinggalkan rumah, tiba-tiba masuk sebuah panggilan telpon ke ponsel saya. Ternyata dari Mbak Tatik, kakak perempuan saya yang tertua. Kami pun lalu saling memberi kabar masing-masing.
"Aku mau tanya padamu, Do."
"Soal apa Mbak?"
"Soal rencana pernikahanmu."
"Oh, ya? Kenapa?"
"Jadi tiga bulan lagikah?"
"Rencananya memang begitu!"
"Mumpung masih rencana, sebaiknya kamu batalin saja!"
"Dibatalin? Maksudnya?"
"Maksudku, kamu putusin saja hubunganmu dengan Aida itu!"