Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Imanmu Menentukan Imunmu

4 Agustus 2020   15:57 Diperbarui: 4 Agustus 2020   15:53 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu." (Amsal 24:10) 

Ribuan tahun yang lampau, Raja Salomo sudah melontarkan kebenaran tersebut. Yaitu tentang betapa besarnya pengaruh yang berasal dari dalam diri seseorang terhadap keseluruhan hidupnya. Orang yang disebut paling bijak dalam sejarah itu, seakan hendak berkata: "Kalau yang di dalammu benar, baik, positif, sehat dan kuat; maka menjadi baiklah keseluruhan hidupmu!"

Hikmat, gembira, semangat, gairah, cinta dan optimisme itu berada di dalam hati manusia. Hal-hal seperti itulah yang sangat membentuk pemiliknya menjadi pribadi yang sehat, unggul dan mulia. Tentu termasuk juga kesehatan raganya. Artinya memiliki imunitas atau kekebalan tubuh yang tinggi. Yang bisa menjadi benteng pertahanan yang ampuh terhadap antigen seperti virus, bakteri dan zat beracun yang menjadi penyebab penyakit.

Namun, ada pula satu kekuatan yang sangat dasyat yang ada dalam diri seseorang, yaitu kekuatan imannya. Dalam perspektif iman Kristen, kekuatan imanlah yang mampu mengalahkan dunia (semua bahaya yang ada di dalamnya) (1 Yohanes 5:4-5). Imanlah yang menyanggupkan kita  keluar sebagai pemenang kehidupan. Bahkan kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Roma 8:37).

Daud ketika mudanya amat imut. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Karena suaranya sangat bagus dan skill musikalitasnya tinggi, sebenarnya ia lebih pas menjadi seorang penyanyi sekaligus pemusik besar. Artinya ia kurang layak menjadi seorang petarung yang siap membunuh atau dibunuh.

Tetapi, ketika bangsanya sedang dalam posisi terancam oleh Goliat dan tentaranya, ia terpanggil untuk membelanya. Dalam banyak hal, dan dari teori mana pun, ia pasti akan sangat mudah dilumat oleh Goliat. Namun dengan gagah berani Daud melawannya. Sampai Goliat pun akhirnya roboh, tak berkutik dan tewas di tangannya. Sebuah kemenangan yang amat spektakuler dan bersejarah.

Pertanyaannya, kenapa ia sama sekali tak takut terhadap panglima Filistin yang berpostur raksasa itu? Kenapa ia begitu pede (percaya diri) menghadapinya? Jawabannya, karena ia punya iman yang besar kepada TUHAN Allahnya. Ia amat haqqul yaqin bahwa Allah pasti akan menolongnya. Dan akhirnya, apa yang diimaninya itu menjadi realitas yang membanggakan.

Dalam kondisi under pressure wabah global seperti sekarang ini, menjaga kesehatan raga kita, adalah hal yang mutlak. Tapi sebagai orang-orang yang beriman, ayo kita sungguh-sungguh mulai serius juga menjaga kesehatan iman kita. Ingat, imanmu akan menentukan imunmu! Kalau iman kita besar, maka imunitas tubuh kita pun akan tinggi dan perkasa. Sebaliknya jika iman kita memble, maka imunitas kita pun akan rapuh juga.

==000==

Bambang Suwarno-Palangkaraya, 04 Agustus 2020

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun