Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebandelan Bukan Bagian dari Iman

24 Maret 2020   14:14 Diperbarui: 24 Maret 2020   14:27 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mestinya kita mewarisi sikap David yang tertulis dalam Kitab Suci. Dia adalah seorang yang sangat pemberani. Selama hidupnya, ia banyak alami saat-saat yang membahayakan. Semuanya ia hadapi dengan gagah berani.

Sampai dalam sebuah Mazmurnya, ia mengatakan: "Sekali pun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku."

Itu adalah sebuah pernyataan iman yang lugas dan tegas. Ia berani, karena imannya yang besar terhadap proteksi Tuhan Allahnya. Tetapi itu bukan berarti, Daud terus mentang-mentang menantang setiap bahaya yang mengamcamnya.

Ketika menghadapi ancaman bunuh dari Saul, ia menghindarinya. Ia bahkan melarikan diri meninggalkan rajanya untuk beberapa waktu lamanya. Padahal kalau mau melawannya duel, saya yakin dialah pemenangnya. Tapi atas berbagai pertimbangan, ia menghindar dari bahaya yang mengancamnya itu.

David atau Daud, bukan tipe manusia penakut. Sebaliknya ia sangat kesatria dan pemberani. Tapi bukan berarti ia pribadi yang egois dan arogan. Yang mbegedud, kementhus atau kemlinthi -- yang menantang sesuatu yang nyata-nyata berbahaya.

Nyawa Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego 100 % ditangan Penciptanya. Bukan pada singa-singa ganas dan perapian super panas yang menyala-nyala. Karena itu, meski para pembencinya mengusahakan kematiannya dengan cara itu, mereka tetap selamat oleh Tuhan yang memproteksinya! Tetapi pernahkan pribadi-pribadi agung itu petentang --petenteng menantang singa-singa atau perapian yang menyala?

Paulus pernah diloloskan dari ancaman pembunuhan. Caranya dimasukkan dalam sebuah keranjang untuk diturunkan dari tembok kota. Pasti itu bukan karena Paulus penakut atau kurang beriman kepada Tuhannya. Tetapi demi kepentingan yang lebih besar bagi pelayaannya.

Paulus dan para rasul lain, pasti banyak sekali ditolong Tuhan dari berbagai ancaman bahaya. Tapi tak ada satu pun dari mereka yang secara egois dan sombong menantang-nantang mara bahaya.

Tuhan berkuasa menyelamatkan kita dari mara bahaya apa pun. Tapi Tuhan juga berkuasa memakai covid-19 untuk memanggil kita dari dunia ini. Bukankah 16.558 orang yang meninggal dunia akibat covid-19 (per 24-3-2020, pk. 05.00 GMT), banyak juga orang-orang yang beragama?

Soal kematian, biarlah itu menjadi bagian otoritas mutlak Tuhan. Tugas kita, secara bersama-sama, adalah memutus mata rantai atau meminimalisir sekecil mungkin penyebaran covid-19. Agar kondisi dunia yang sudah kacau balau ini, tidak makin tambah parah lagi.

Semoga David Bhandelo tidak meneruskan kebandelannya. Semoga kita semua pun tidak ikut-ikutan ngeyel. Karena, kebandelan semacam itu jelas-jelas bukan bagian dari iman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun