Kedua, Mindset Solusional. Orang yang berpola pikir solusional, tak mau membuang-buang waktunya untuk menyalahkan orang lain. Karena hal itu hanya akan menghasilkan kekecewaan, kebencian dan kemarahan saja. Daripada begitu, jauh lebih sehat dan produktif digunakan untuk mencari solusi bagi setiap masalah yang dihadapinya.
"Ortu gue kagak bisa lagi mengkuliahkan gue. Maka gue akan nyari kerjaan saja. Lalu gue akan nabung. Kalau udah cukup, gue akan kuliah dengan biaya sendiri."
"Atau bekerja sambil berkuliah."
"Atau berusaha keras cari bea siswa saja."
Setiap masalah pasti ada solusinya. Dan orang yang berpola pikir solusional, pasti akan bisa menemukan jalan pemecahannya. Sebab itu, buang jauh-jauh mentalitas pendakwa yang selalu mengkambinghitamkan orang lain. Ganti dengan mindset yang solusional.
Ketiga, Mindset Dinamis. Pribadi yang dinamis, akan sangat terbuka menerima setiap masukan, gagasan-gagasan segar, modus-modus baru yang ditawarkan kepadanya. Mereka suka belajar pada siapa saja dan apa saja. Mereka akan sangat mempertimbangkan segala kemungkinan dan peluang yang ada.
Mereka tidak pernah mau berhenti untuk meng-upgrade dirinya. Mereka tak pernah lelah mencoba eksperimen-eksperimen baru. Hasilnya, mereka menjadi pribadi terus berkembang. Pribadi yang dinamis dan prospektif.
Siapa pun yang sungguh-sungguh mau melepaskan pola pikir penyandera, pendakwa dan statis yang merusak itu. Dan menggantinya dengan mindset pembebas, solusional dan dinamis yang membangun. Maka merekalah para pemilik masa depan itu. Merekalah yang pada waktunya, akan menikmati kekayaan, kesuksesan dan kebahagiaan hidup sejati.
Selamat tinggal mindset yang merusak! Selamat datang mindset yang membangun!
Tuhan memberkati!
==000==
Bambang Suwarno-Palangkaraya, 31 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H