Lima hari lagi, dua putra terbaik bangsa secara resmi akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Ya, Jokowi dan Ma'ruf Amin akan menjadi pemimpin kita untuk periode 2019-2014.Â
Tapi benarkah ada sekelompok elemen bangsa ini yang akan menggagalkan acara pelantikan tersebut? Atau paling tidak akan membuat kegaduhan dan kekacauan? Rumor tentang aksi illegal dan inkonstitusional itulah, yang kini sedang marak diperbincangkan oleh banyak pihak.
Tak terkecuali pagi ini, di Geng Wawiwuwewo tengah berlangsung diskusi yang hangat tentang topik itu. Semua anggota geng hadir dalam pertemuan itu. Mereka adalah Kang Wa, Bang Wi, Kak Wu, Mas We dan Cak Wo.
"Acara pelantikan Pak Jokowi dan Pak Kyai Ma'ruf, apa jadi tanggal 20 Oktober ini?" tanya Mas We ke tengah forum pemuda lajang tersebut.
"Lho, ya jadi dong! Masak mau dimajuin atau dimundurin?"
"Kabarnya kan ada pihak-pihak tertentu yang akan membatalkan atau menggagalkannya..."
"Haah, ada yang mau menggagalkannya?"tanya Kang Wa penasaran.
"Indikasi-indikasi ancaman penggagalan acara pelantikan tersebut sudah sangat kentara."
"Kira-kira ente tahu kagak, siapa saja mereka itu?" Bang Wi ikut nimbrung bertanya.
"Menurutku, di antaranya, ya para penumpang gelap yang menunggangi aksi demonstrasi mahasiswa tempo hari itu." terka Cak Wo. "Dari narasi-narasi yang mereka lontarkan, kan jelas-jelas mengarah pada upaya penggagalan tersebut...."
"Salah satu yang sudah mendapat konfirmasi dari polisi, ialah pergerakan Abdul Basith dan kelompoknya. Mereka diduga membuat dan memasok bom Molotov dengan target besar membatalkan pelantikan presiden." Kak Wu menambahi.