Saya berharap, inilah saatnya Pak Jokowi  untuk benar-benar  mencobanya di tahun pertama pada periode kedua pemerintahannya. Memang ada sementara pihak yang tak sependapat.Â
Tetapi, kita tidak bisa secara apriori menyebut bahwa kaum milenial kita pasti belum siap membantu presiden di kabinet. Sikap under estimate seperti itu, menurut saya tidak mendidik dan sangat merendahkan generasi muda kita sendiri.Â
Sebab itu ya harus dicoba sekarang. Generasi penerus bangsa kita, harus sudah mulai diberi kepercayaan. Sekaligus kesempatan untuk membuktikan kemampuan mereka.
Belum banyak memang, tapi ada beberapa negara yang sudah mengangkat menterinya dari kalangan milenial. Sebut saja Sebastian Kurz. Dia telah menjadi Menteri Urusan Luar Negeri dan Integrasi Austria, sejak 2013 pada usia 27 tahun. Yang empat tahun berikutnya, malah berhasil menjadi Presiden Austria, setelah partai yang dipimpinnya memenangkan Pemilu 2017.
Lalu Shamma Al Mazrui. Dia ditunjuk oleh Perdana Menteri Mohammed bin Rashid Al Maktoum sebagai Menteri Negara Urusan Pemuda di tahun 2016. Ketika itu usianya baru 22 tahun. Dia menteri termuda di Kabinet UEA, yang juga menteri paling muda di dunia.
Kemudian Simon Harris. Pada tahun 2016, ia dipercaya untuk menjadi Menteri Kesehatan Irlandia. Ketika dilantik menjadi menteri, umurnya baru 29 tahun. Sebelumnya ia pernah juga menjabat sebagai Menteri Negara Bagian di Departemen Keuangan PER dan Taoiseach.
Di negara tetangga kita sendiri Malaysia, saat ini ada dua orang anggota kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang dari kawula muda. Yaitu, Syed Saddiq yang lahir pada 6 Desember 1992 di Johor Bahru, Malaysia. Dia adalah Menteri Pemuda dan Olahraga. Selain itu, ada seorang menteri muda dari negeri jiran yang bernama Yeo Bee Yin. Wanita cantik berusia 35 tahun itu adalah Menteri Energi, Tehnologi, Sains, Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup.
Beberapa negara lain di atas sudah mulai melibatkan satu atau dua orang menterinya dari kaum milenial untuk bersama-sama membangun bangsa. Nyatanya mereka bisa juga menjalankan tugas mulianya dengan cukup baik. Artinya kalau diberi kesempatan, generasi muda juga bisa mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Sebab itu, kalau nanti Pak Jokowi benar-benar akan merekrut menterinya dari kalangan muda juga, itu perlu diapresiasi dan kita dukung bersama. Soal berapa kursi yang tersedia untuk mereka, sepenuhnya kita serahkan pada beliau.Â
Karena selain hak prerogatifnya, beliaulah yang paling tahu berapa yang dibutuhkan di kabinet mendatang. Yang paling penting, yang terpilih nanti adalah tokoh muda yang benar-benar sudah mumpuni. Bukan yang asal milenial. Melainkan yang memenuhi segala kriteria yang ditetapkan oleh presiden. Yang pada gilirannya, output kinerjanya akan bisa memenuhi harapan kita semua.
Jangan Menarik Pebisnis Muda Sukses Â