Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Bonsai Ketokohanmu Sendiri

7 Juni 2019   05:31 Diperbarui: 7 Juni 2019   05:38 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejatinya Tuhan manjakan negeri ini dengan limpahan hari-hari indah sarat makna bertabur berkah. Sampai langit manis tersenyum. Mentari lembut belai bumi dengan sentuhannya yang bersahabat. Malamnya, rembulan persolek diri berpartisipasi marakkan gelaran silaturahmi anak-anak negeri. Dan gemintang pun bisikkan  harmoni cinta ke setiap hati.

Maka meski berlumur dosa sekalipun, selalu cukup syair-syair maaf untuk memfitrahkannya.

Tetapi engkau di mana dan mengapa?

Mengapa kau kerat sayat sendiri kebesaranmu? Mengapa kau pasung sendiri patriotismemu? 

Sejatinya para sahabatmu melambaimu untuk bergabung dalam kegembiraan fitri di  momen sakral di astana graha. Guna merajut kembali ornamen-ornamen konstitusi yang sempat tercabik oleh aksi-aksi anarki. Untuk menyulam kembali jalinan sila ketiga yang terkoyak oleh kekanak-kanaanmu berdemokrasi.

Tapi kenapa sampai kau abai kedangkan hati dan tanganmu? Mengapa kenegarawananmu kau renggut sendiri dan kau benamkan dalam lumpur? Kecamuk apakah yang memberangus akal sehatmu?

Bukankah ini waktu terbaik untuk saling berangkulan? Bukankah ini peluang cantik memahat kembali komitmen suci bersama-sama besarkan negari? Bukankah katamu sendiri, inilah saat kemenangan hakiki tiap insani?

Tetapi engkau di mana dan mengapa?

Sadarlah, kematangan jiwamu sedang diuji.  Kebayangkaraanmu juga tengah dikaji.  Bahkan keteladananmu sangat dinanti.

Sayang sekali, di dua kedipkan fajar ini,      kau sia-siakan  momentum-momentum emasmu itu lewat tuna makna.

== Maka sekarang berhentilah! Jangan terus kerdilkan ketokohanmu sendiri! == 

==000==

Bambang Suwarno-Palangkaraya, 7 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun