Ini bukan tentang kelewang, parang dan bumerang Bukan soal pedang dan perang. Tapi ini pesta besar perhelatan  akbar
Maka ceriakan netra, sunggingkan senyum dan bentangkan dadamu. Mari kita undang bintang-bintang, purnama rembulan, elang-elang  meliuk melayang ria di atas pesta kita
Biarkan langit merias parasnya dengan pelangi yang sarat warna-warna cinta
Ini bukan saat meradang, menggarang dan beradu tegang. Ini tentang utsawa bangsa yang megah nan indah. Yang menyerap bermilyar-milyar anggaran
Sebab itu, mari kita nikmati! Mari kita hayati! Mari kita tancapkan arti!
Biarkan  Ambo Logo, Ampar-Ampar Pisang, Ambon Manise, Ayam Den Lapeh, Bajing Luncat, Bapak Pucung, Bolelebo, Bubuy Bulan, Cik Cik Periuk, Dek Sangke, Jali-Jali, Sinanggar Tulo dan kidung-kidung cantik mengalun lantun dari mulut kita semua. Oh eloknya, kala Indonesia berkidung!
Sungguh, ini bukan tentang kelewang dan parang. Cuma agenda politik panca tahunan. Tentang gelimang cinta dan patriotisme. Tentang gemilang masa depan bangsa. Tentang merawat silaturahmi anak-anak negeri.
Sebab itu, biarkan kita semua naik ke atas pentas pesta nusantara. Biarkan semuanya ikut bergoyang menari Saman, Tari Payung, Jaipong, Cokek, Kecak, Remong, Gambyong, Tor Tor, Manasai, Lenso, Poco-Poco dan gemulai tari lainnya
Duh rancaknya, kala Indonesia menari di alam demokrasi
Tidakkah kau lihat semua keindahan dan kemesraan itu? Sedang Tuhan sendiri pun kuyakin tersenyum lihat kebersamaan dan kebhinekaan kita
Sebab itu, mari kita berpesta, merayakan Indonesia!