Mohon tunggu...
Bambang M Permadi
Bambang M Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Catatan dari tepian Sungai Kahayan

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Baju Adat, Cara Lain Merawat Jati Diri Bangsa

28 Oktober 2022   18:09 Diperbarui: 28 Oktober 2022   18:12 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wacana penggunaan pakaian adat di sekolah pada hari tertentu menarik dikaji. Sebagai bangsa yang beragam suku dan budaya pemakaian pakaian adat di sekolah sangat positif. Pemikiran ini tentu saja bertujuan mempertebal 'rasa' berbudaya dan berbangsa. Generasi bangsa ini tidak boleh lupa dengan budayanya. 

 Identitas budaya bisa pupus tergilas jaman. Apalagi bila generasi penerusnya tidak berusaha merawatnya. Atau, warisan budaya tetap ada tapi telah menjadi milik bangsa lain karena proses migrasi kewarganegaraan. Kita ketahui, budaya Reog dan Rendang juga ada di negara lain, karena adanya keturunan Indonesia di negera tersebut. Mereka bukan WNI, tapi gigih mengembangkan seni budaya leluhurnya yang berasal dari Indonesia.

Menjaga warisan budaya seperti pakaian adat memang tak mudah. Pasalnya, harganya saat ini juga tak murah. Pakaian adat telah menjadi komoditi eksklusif. Kalau dahulu orang berpakaian adat dianggap biasa, sementara saat ini hanya orang tertentu yang dapat memilikinya. Apalagi pakaian adat yang pembuatannya melalui proses tenun lebih mahal lagi. Untuk seragam sekolah tentu tak harus yang berharga mahal.

Kita semua tentu pernah menyaksikan bagaimana indahnya anak-anak berpakaian adat nusantara. Seperti karnaval 17 Agustusan atau peringatan Sumpah Pemuda. Ada rasa haru dan bangga melihat kekayaan budaya nusantara.

Selama ini selain seragam resmi, siswa sekolah juga telah memakai batik khas daerah pada hari tertentu. Sejatinya pakaian adat tak hanya sekedar kemeja, tapi juga dilengkapi penutup kepala dan aksesoris lainnya sehingga dapat menunjukkan ciri kedaerahannya.

Pemakaian baju adat di sekolah pada hari tertentu sangat menarik. Inilah Indonesia. Agar tidak membebani orang tua murid sebaiknya pembelian pakaian adat difasilitasi pemerintah. Mungkin dari dana BOS atau dianggarkan di APBD kabupaten/kota. Pengadaannya harus melibatkan usaha mikro dan kecil agar kelompok usaha ini juga turut berkembang. Merawat jati diri bangsa dapat diwujudkan  dengan menumbuhkan rasa bangga pada ciri khas tradisionalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun