Jarak tempuh dari Kalampangan ke Palangkaraya sekitar 17 km. Kondisi jalan tak sepenuhnya baik. Di beberapa ruas terdiri dari hamparan gambut kering, sementara di bagian lainnya adalah tumpukan batu agregat yang tidak beraturan.Â
Jauhnya perjalanan dengan kondisi jalan sedemikian rupa memaksa para petani di daerah ini berangkat ke Palangkaraaya lebih awal. Pada umumnya sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.Â
Demi mencukupi kebutuhan keluarga, mereka tetap bersemangat mengayuh ontelnya meskipun hanya bercahayakan bulan. Di malam lainnya, acapkali mereka juga harus menahan derasnya  guyuran hujan yang dinginnya terasa menusuk hingga ke pori-pori.
Waktu pun terus bergulir. Nasib petani Kalampangan tak lagi temaram. Kini daerah berpenduduk sekitar 4.681 jiwa tersebut berubah menjadi sentra penghasil tanaman hortikultura di Kota Palangkaraya.Â
Terutama sayuran segar, seperti bayam, kangkung, kacang panjang, terung, dan beberapa komoditi lainnya. Masyarakat setempat juga berhasil mengembangkan peternakan sapi, kambing, dan ayam yang jumlahnya cukup besar.
Dari hasil pertanian kehidupan petani Kalampangan jauh berubah. Perekonomian yang meningkat berdampak positif pada kesejahteraan petani. Salah satu indikatornya adalah banyaknya rumah petani yang sebelumnya dari kayu telah direnovasi menjadi rumah beton.Â
Kepemilikan sarana transportasi baik sepeda motor maupun mobil adalah pemandangan jamak yang terlihat di beberapa rumah petani. Di sisi lain pemerintah daerah juga cukup intensif melaksanakan berbagai sektor pembangunan yang menyentuh kepentingan masyarakat. Seperti sarana pendidikan, pelayanan kesehatan dan infrastruktur jalan.
Kalampangan menjadi kawasan modern bersamaan dengan peningkatan  jalan Trans Kalimantan ruas Kalsel --Kalteng yang membelah daerah ini. Banyak toko berdiri di tepi jalan menjual hasil bumi. Tak terlihat lagi petani menggunakan ontel membawa sayuran ke pasar.Â
Sebagai penggantinya adalah kendaraan roda dua, pick up, dan minibus. Sayuran segar secara rutin didistribusikan ke pasar dan beberapa lokasi penjualan di Palangkaraya.Â
Sebagian petani bahkan tak harus menjual hasil pertaniannya ke kota. Hampir setiap hari banyak pedagang yang datang langsung ke Kalampangan untuk membeli sayuran dalam jumlah besar.