Secara ideal sebuah market harus memiliki potensi yang bagus untuk di dulang. Market dalam pengertian sebenarnya tidak mesti sebuah arena persaingan usaha, namun bisa lebih dari itu.Â
Sebuah market dalam kaitannya dengan pekerjaan kantor bisa diasumsikan sebagai kesempatan berunjuk diri di antara sesama rekan kerja dalam mengejar visi individu.Â
Istilah market juga cukup sesuai dalam situasi dimana seorang penjual menawarkan barang dagangannya ke calon pembeli. Sehingga market bisa dipahami sebagai sebuah wilayah potensial dimana seseorang atau entitas mengejar tujuan yang umumnya berkaitan dengan pencapaian financial atau value tertentu.
Resources atau sumber daya memiliki pengertian tentang apa yang dimiliki saat ini. Tidak seperti filosofi di atas yang cenderung bernada negatif, dalam bidang manajemen stratejik, resources pada sebuah entitas perlu diidentifikasi di awal sebelum mereka bergerak mencapai sebuah visi.Â
Hal-hal yang menjadi kekurangan dalam konteks resources, perlu dibenahi dan diperbaiki. Sama seperti filosofi di atas, resources atau sumber daya ini diistilahkan sebagai tangible dan intangible yang di dalamnya termuat kapabilitas atau kecakapan yang dimiliki organisasi, termasuk aspek financial dan lainnya.
Implementasi atau eksekusi adalah tindakan nyata dari sebuah entitas untuk bertarung di market yang potensial tadi. Tentunya upaya ini menggunakan resources yang sudah dimiliki. Lemahnya entitas dalam mengidentifikasi kemampuan serta keunggulan menyebabkan tidak optimalnya eksekusi yang dilakukan.Â
Sebuah market potensial tidak akan memberikan hasil maksimal jika eksekusi di lapangannya lemah walaupun menggunakan resources yang handal. Seorang sales senior tidak mungkin bisa memperoleh calon pelanggan jika dia ogah-ogahan dalam menawarkan produknya. Begitu juga seorang karyawan unggul, dia tidak akan mendapat apresiasi atasan jika tidak optimal menyelesaikan pekerjaaanya. Sehingga dalam pengejarannya ke sebuah visi atau tujuan yang akan dikejar, eksekusi ini merupakan tindakan penentu terhadap keberhasilan keseluruhan.
Maka mengingat pentingnya ketiga aspek di atas, perlu dilakukan analisis lebih lanjut yang melibatkan bagian internal dan eksternal organisasi. Tujuannya tidak lain agar sebuah visi bisa terwujud di kemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H