Judul di atas mengawali tulisan kali ini. Sebuah ajakan untuk bertindak untuk mewujudkan impian yang dimiliki. Ini adalah tentang keluhan orang dari kekurangan namun miskin tindakan.
Adalah hal yang lumrah jika melihat sebuah kekurangan dalam diri saat mengejar sesuatu. Alih-alih bergerak melangkah, kita sering terpaku dengan kondisi yang ada. Padahal terdapat kekayaan lain yang bisa dimanfaatkan dan diberdayagunakan. Potensi inilah yang perlu kita identifikasi, dikenali, diperdalam, lalu dikembangkan, sehingga sebuah tindakan nyata bisa diarahkan ke tujuan yang ingin dicapai.
Jika demikian, apa yang menyebabkan seseorang cenderung fokus kepada kekurangannya daripada sebuah tindakan? Ini tidak lain karena dia tidak yakin dengan sumber daya (resources) milikinya. Resources yang sebenarnya sudah mampu membuatnya bisa bergerak mencapai tujuan.Â
Sebuah keterampilan, kemampuan dana, jaringan sosial, akses ke pemasok, lokasi kerja yang strategis merupakan sebagian resources yang dimaksud. Tinggal bagaimana kita mengolahnya menjadi sesuatu tujuan yang bersesuaian.
Memahami apa yang menjadi tujuan akan menjadi penting saat kita menelusur ke dalam diri kita apakah kita mampu manggapainya. Suatu tujuan hendaknya diselaraskan dengan kemampuan resources yang dimiliki. Oleh karenanya, mengidentifikasi potensi resources menjadi langkah penting terkait keberhasilan sebuah pencapaian.Â
Jika resources yang ada masih terlalu minim untuk mencapai sasaran tersebut, maka perkecilah cakupannya. Namun jika kekurangan resources bisa diisi, maka ini lebih baik, sehingga misi tetap bisa dijalankan. Tidak ada opsi yang mengharuskan kita untuk berhenti melangkah, selama identifikasi kemampuan diri serta tujuan yang ingin dicapai masih dalam jalur yang sesuai.
-----------------------------------------------------------------------------
Dalam kaitannya dengan manajemen stratejik, filosofi di atas ternyata memiliki kesamaan pengertian. Lebih dari itu, bidang keilmuan ini menyoroti satu aspek penting lainnya, yaitu "market". Bidang manajemen stratejik ini membahas tentang bagaimana sebuah strategi dieksekusi dalam pencapaian sebuah visi.Â
Di dalamnya terdiri dari tiga aspek fundamental, yaitu market, resources, dan implementasi. Ketiga aspek tersebut tidak bisa dilepaskan atau berdiri sendiri. Ketiadaan salah satu dari ketiganya menyebabkan sebuah organisasi mustahil bisa mencapai tujuannya. Ini bisa digambarkan seperti sebuah kursi yang memiliki tiga kaki penopang. Setiap kaki memiliki pijakan yang menentukan kokohnya orang yang mendudukinya. Hilangnya salah satu kaki mengakibatkan ambruknya orang yang duduk di atasnya.
Dari ketiga aspek fundamental tersebut bisa dijelaskan secara singkat berikut ini.
Market adalah tempat dimana sebuah entitas (organisasi, perusahaan atau individu) berkompetisi dengan lainnya. Di tempat ini entitas berusaha mencari profit atau value tertentu.Â