Jadi simpulannya: seorang akademisi itu boleh salah, tapi tak boleh bohong. Sementara, politisi tak boleh salah, maka harus bohong!!! Wheleh,...wheleh.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dengan maraknya para akademisi terjun ke dunia politik praktis? Setiap warga negara berhak untuk berpolitik, tak ada satu pun peraturan perundangan yang melarang, betul. Persoalannya sejauhmana para akademisi tersebut mampu mempertahankan obyektivitas dan kejujuran ilmiahnya tatkala terjun ke dunia politik praktis. Bukankah seorang akademisi itu tidak boleh bohong, sementara politisi itu harus berbohong demi kepentingannya. Inilah yang silit,....eh maaf,...sulit! Ya, tahu sendirilah di negeri ini, toh selama ini kita lihat banyak akademisi yang terjun ke dunia politik praktis, dan ternyata tidak sanggup mempertahakan integritas sebagai akademisi yang harus jujur dan obyektif, karenanya terkontaminasi virus-virus ganas politik, singkatnya "melacur".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H