Penguasa ingin menjadi pengusaha, pengusaha ingin menjadi penguasa. Stupidities dan ketidakteladanan ini terus dipertontonkan serta dijejalkan secara masif dan intens kepada masyarakat kita, secara sadar maupun tidak, melalui informasi dan pengetahuan sehari-hari yang dibagikan lewat media masa dan media sosial.Â
Itu termasuk membanjiri berita ketakutan (fear), kecemasan (worries), kegelisahan dan keresahan (anxiety), serta berita atau informasi stres-stres lainnya, merupakan cara yang paling ampuh membodohi suatu bangsa.
Agar mampu berpikir optimal, memang otak kepala kita butuh sedikit stress (kortisol) untuk menjaga keseimbangan proporsional homeostasis di kepala. Stres yang dimaksud tidak berlebih, yang sesuai batas ambangnya, sehingga stres yang baik ini (eustress)Â mampu menaikkan daya resiliensi atau daya juang.Â
Akan tetapi tidak yang berlebih (distress) karena kortisol yang berlebih dapat memutuskan sinap-sinap antar neuron di kepala dan mematikan sel-sel badan neuron (soma). Bahkan bila berkelanjutan terjadi (chronicle stress) membanjiri kortisol di kepala, tidak hanya membodohi bangsa ini, akan tetapi juga melemahkan bahkan merusak sistem imun tubuh manusia yang memperpendek usia. (BIS)
Oleh: Bambang Iman Santoso, Neuronesia Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H