Kurang tidur juga terkait dengan perubahan suasana hati dan metabolisme yang melambat.
Bila kita kurang tidur cenderung akan menjadi sensitif, mudah marah, dan mood kita yang menjadi berubah-ubah seperti yoyo, up and down. Selain itu, dampaknya juga meningkatkan nafsu mengkonsumsi makanan siap saji atau fast food. Sehingga pada akhirnya menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.
Para periset menunjukkan bahwa tidur yang buruk menyebabkan kulit kita lebih cepat menua dan menjadi keriput. Orang kurang tidur terlihat kok dari tampilan wajahnya. Begitu kira-kira. Garis-garis wajahnya yang semakin keras dan mengeriput, atau agak legam di bagian bawah mata, dan lain sebagainya. Nampak kurang bersinar dan tidak berbinar di tampilan wajahnya.
Untuk mendapatkan kualitas tidur malam, kita bisa berolahraga di siang hari. Kurangi kembali makanan bergula dan karbohidrat olahan. Catatan tambahannya yang perlu diketahui; walau saat tidur otak tetap bekerja, namun sangat minimalis bekerja. Nah, untuk pria dan wanita sedikit berbeda. Aktivitas otak pria sangat drop pada saat tidur. Sebaliknya terjadi pada wanita. Pada saat tidur, aktivitas otak kaum perempuan lebih tinggi dibanding mereka yang laki-laki. Karenanya, seharusnya kaum perempuan, kaum istri atau kaum ibu berhak memperoleh makan dan tidur yang lebih cukup dibanding dengan kaum adamnya.
Pola hidup yang sehat, adalah pola hidup teratur. Tidak ada pilihannya, kita sebagai mahluk ciptaanNya harus sudah mau menata kembali gaya hidup sehat. Disiplin, disiplin, dan disiplin kata kuncinya. Mengetatkan jadwal tidur dan menciptakan lingkungan yang tenang. Batasi tidur siang hari dan tidak lebih dari 30 menit. Walau tidur siang baik, bila sebentar atau dikenal dengan taking a nap, karena me-refresh-kan otak kembali. Namun sebisa mungkin hindari tidur di siang hari. Agar jam biologisnya tetap normal. Sehingga malam tak susah tidur. Terakhir, tambahannya informasi dari Science Nature Page di media sosial seperti facebook dan youtube, bahwa uji coba klinis baru-baru ini menunjukkan penggunaan suplemen vitamin D akan meningkatkan kualitas tidur, mengurangi latensi tidur, serta meningkatkan durasi tidur. (BIS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H