Bukti eksperimental mencakup percepatan perluasan alam semesta, mengikuti apa yang diketahui sebagai meteran lubang hitam (blackhole) terbalik atau waktu yang dicadangkan, serta banyak masalah yang terkait dengan teori big bang seperti masalah horizontal.
Derivasi ini bisa menimbulkan pertanyaan tentang kehendak bebas, karena kesadaran tampaknya hanya terjadi setelah tindakan dalam persepsi kita tentang waktu. Sebagian besar penyelidikan neurologis yang menjelaskan pertanyaan ini menunjukkan bahwa tindakan benar-benar dilakukan sebelum menjadi sadar akan hal itu. Tapi sudut pandang deterministik didasarkan pada konsep waktu yang keliru, seperti yang digambarkan oleh deskripsi probabilitas matematis dalam mekanika kuantum.
Pemahaman ini akan relevan untuk penelitian neurologis di masa depan, karena ini menunjukkan bagaimana rangkaian saraf adalah vektor dengan arah, yang mendasari disonansi kognitif dan gangguan atau resonansi dalam C. Kemampuan untuk memahami alter arah ini, yang didapat melalui evolusi milyaran tahun, menegaskan betapa pentingnya sistem kepercayaan kita dalam mengekspos kesadaran kita, dan bagaimana hal itu mempengaruhi ingatan kita, yang bertanggung jawab sejauh kita dapat membuat koneksi dan untuk proses neuron yang menciptakan makna. Hal ini juga menjelaskan bagaimana kesadaran buatan akan membutuhkan jaringan prosesor independen dan bukan urutan algoritma linier.
E) Interpretasi Terbatas
Kesatuan mahakarya Athene adalah salah satu solusi yang menyatukan fisika kuantum dan teori relativitas Einstein. Meskipun banyak masalah dalam fisika seperti yang tercantum di sini, ini adalah keterbatasan dalam penelitian inisial bulan pertamanya.
Apapun hasilnya, jelas bahwa kita telah memasuki era dimana sains terbuka untuk semua orang. Dan jika kita dapat mempertahankan akses tanpa filter ke internet yang netral, kita dapat menguji keabsahan gagasan, kita dapat meningkatkan imajinasi kita dengan membuat korelasi baru, dan kita dapat menjadi bagian dari evolusi pemahaman kita tentang pikiran.
Epilog
(Sumber penting pengaruhnya terhadap penelitian Chiren).
Dalam mekanika kuantum, kita telah belajar mendekati realitas secara berbeda dan melihat segala sesuatu sebagai probabilitas dan bukan kepastian. Dalam arti matematis, apapun itu mungkin. Serta dalam sains seperti dalam kehidupan kita sehari-hari, sejauh mana kita bisa menghitung atau mengetahui probabilitas yang ditentukan oleh kemampuan intelektualitas kita untuk mengenali pola. Semakin sedikit bias kita, semakin jelas kita dapat mengidentifikasi pola-pola ini dan mendasarkan tindakan kita pada kemungkinan yang bisa diukur kembali. Karena pada dasarnya belahan otak kiri kita (left brain hemisphere) menolak gagasan yang tidak sesuai dengan paradigma kita saat ini, semakin melekatnya kita pada sistem kepercayaan, semakin kecil kemungkinan kita untuk membuat pilihan sadar untuk diri kita sendiri. Tapi dengan mengamati proses ini, kita akan dapat memperluas kesadaran dan meningkatkan kehendak bebas kita.
Dikatakan bahwa kebijaksanaan datang seiring bertambahnya usia, namun dengan keterbukaan dan skeptisisme, prinsip utama metode ilmiah, kita tidak perlu beberapa dekade melakukan uji coba (trial and error) untuk memilah mana keyakinan kita yang mungkin tidak mungkin terjadi. Pertanyaannya bukanlah keyakinan kita benar atau salah, tapi bagaimanapun tidak melekat secara emosional pada mereka kemungkinan besar akan menguntungkan kita. Tidak ada yang namanya pilihan bebas saat emosional kita terikat pada sistem kepercayaan (belief system). Saat kita cukup sadar diri untuk menyadari hal ini, kita benar-benar dapat bekerja sama untuk mengetahui kemungkinan sebenarnya dari apa yang paling menguntungkan buat kita.