Kontra menyeimbangkan ini adalah belahan otak kanan, yang memiliki kecenderungan berlawanan. Sedangkan belahan kiri mengarah untuk melestarikan model, belahan kanan terus menantang status quo. Bila anomali yang berbeda menjadi terlalu besar, belahan kanan memaksa sebuah revisi dalam pandangan dunia kita.
Namun, bila keyakinan kita terlalu kuat, belahan kanan mungkin tidak berhasil menggantikan penyangkalan kita. Hal ini dapat menciptakan kebingungan mendalam saat memalsukan yang lain. Bila koneksi neuron yang secara fisik mendefinisikan sistem kepercayaan kita tidak berkembang dengan kuat atau aktif, maka koneksitas kita, kesatuan semua rangkaian aktif yang terpisah pada saat itu, dapat terutama terdiri dari aktivitas yang berkaitan dengan neuron cermin kita.
Sama seperti ketika kita mengalami kelaparan, kesadaran kita sebagian besar terdiri dari interaksi antara neuron lainnya untuk mengkonsumsi makanan. Bukan hasil dari beberapa inti 'diri' (self) yang memberi perintah ke daerah serebral yang berbeda. Semua bagian otak yang berbeda menjadi aktif dan tidak aktif dan berinteraksi tanpa inti. Sama seperti piksel pada layar dapat mengekspresikan diri mereka sebagai citra yang dapat dikenali saat dalam kesatuan, konvergensi antisipasi neuron mengekspresikan dirinya sebagai kesadaran.
Setiap saat, sebenarnya, kita memiliki citra yang berbeda. Entitas yang berbeda saat melakukan mirroring, saat lapar, saat menonton video ini. Setiap detik, kita menjadi orang yang berbeda saat kita melewati berbagai negara bagian.
Ketika kita menggunakan neuron cermin untuk melihat diri kita sendiri, kita dapat membangun gagasan tentang identitas. Tapi jika kita melakukan ini dengan pemahaman ilmiah kita, kita melihat sesuatu yang sama sekali berbeda.
Sinergi neuron yang menghasilkan osilasi kesadaran kita jauh melampaui neuron kita sendiri. Kita sama-sama hasil dari belahan serebral yang menarik secara elektrokimia, karena kita memiliki indra yang menghubungkan neuron kita dengan neuron lain di lingkungan kita.
Tidak ada yang eksternal
Kalaimat ini bukan filosofi hipotetis, namun merupakan properti dasar neuron cermin, yang memungkinkan memahami diri kita melalui orang lain. Melihat aktivitas neruon ini sebagai milik kita sendiri, meski tidak termasuk lingkungan, akan menjadi kesalahpahaman.
Gambaran superorganismal kita juga tercermin dalam evolusi, di mana kelangsungan hidup kita sebagai primata bergantung pada kemampuan kolektif kita. Seiring waktu, daerah neokorteks berevolusi untuk bisa memodulasi naluri primitif dan penyangkalan impresif hedonistik untuk kepentingan kelompok tersebut.
Gen egois kita telah datang untuk mempromosikan perilaku sosial timbal balik dalam struktur superorganisme, yang secara efektif membuang gagasan tentang survival of the fittest atau mempertahankan hidup. Aktivitas neuron otak beresonansi paling tidak koheren bila tidak ada disonansi antara daerah otak baru yang maju dan yang lebih tua lebih primitif.
Secara tradisional apa yang kita sebut sebagai 'kecenderungan egois' hanyalah interpretasi sempit tentang apa perilaku melayani diri sendiri, di mana karakteristik manusia dirasakan melalui paradigma identitas yang cacat ... alih-alih melalui pandangan ilmiah tentang apa yang kita anggap sebagai momen ekspresi dari sebuah perubahan kesatuan tanpa pusat yang belum pernah terjadi sebelumnya.