Mohon tunggu...
Che Ambank
Che Ambank Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja di PT. Agen Masyarakat sebagai Staf Bentara Rakyat

Selemor Angen😘

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanpa Persiapan, Saya Nongol di TVRI Nasional Bahas Sarana Kesehatan

15 Mei 2024   08:55 Diperbarui: 15 Mei 2024   09:17 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang pukul 02.24 Wita itu, terik matahari menyengat. Penulis istirahat bersama putri saya Nahla (usia 2 tahun) sampai terlelap. Tiba-tiba panggilan masuk di smartpone penulis meminta SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) mengetahui Kepala Desa.

"Besok dah.. lagi istirahat ini. Atau nanti pas usai sholat Asar," dalih saya kepada Ibu yang merupakan Kader Posyandu Desa Suela, Lombok Timur.

Namun, ia tetap ngotot SKTM itu harus jadi siang itu juga. Akhirnya penulis meluncur ke kantor Desa Suela yang jaraknya sekitar 280 meter dari rumah.

Syukur ibu itu membawakan saya nasi bungkus yang terpenting SKTM itu jadi saat itu sebagai keperluan pengajuan beasiswa KIP kuliah dan KIP sekolah.

Tak terduga, pelayanan siang itu cukup padat. Sementara rekan-rekan perangkat desa lainnya lagi istirahat. Usai melayanI admistrasi warga yang keperluan, tiba-tiba datang orang TVRI mencari Sekdes Suela yang katanya sudah janjian wawancara sore itu mengenai keberadaan RSUD Selaparang Lombok Timur yang sekitar setahun beroperasi.

Memang Rumah Sakit berbasis pariwisata itu berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan masuk dalam wilayah admistrasi pemerintahan desa Suela tempat penulis mengabdi.

"Mana Pak Sekdes? Kami sudah janjian mau wawancara sore ini. Dan kru TVRI sedang berada di RSUD Selaparang, sebentar lagi mau meluncur kesini," katanya. Penulis bilang, Pak Sekdes sudah pulang tinggal sendirian.di kantor.

Katanya harus penulis yang menggantikan karena kru TVRI dan jurnalisnya sudah berada di lapangan. Sambil mengantuk penulis bilang oke tapi secepatnya.

Sekitar 30 menit menunggu, akhirnya jurnalis stasiun televisi plat merah itu datang dengan lima kru dan stafnya.

Sambil menunggu azan Asar selesai agar suara dari corong masjid Ishlahul Anwar dekat kantor itu masuk di rekaman saat wawancara kami pesan kopi depan kantor desa sambil ngobrol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun