Mohon tunggu...
Che Ambank
Che Ambank Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja di PT. Agen Masyarakat sebagai Staf Bentara Rakyat

Selemor Angen😘

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Aktivis Perempuan NTB Dibegal Di Lombok Timur

3 Januari 2023   22:54 Diperbarui: 4 Januari 2023   07:56 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sri Widia Astuti yang jadi korban begal di Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur. Dokpri

Sebagai aktivis perempuan dan penyuluh pertanian Desa Suela Lombok Timur, NTB, Sri Widia Astuti terkenal lincah mengurus beragam administrasi para petani dan memperjuangkan ekonomi perempuan. Sehingga, ia terbiasa bolak-balik antar kecamatan di dapil 5 terutama kecamatan Suela, Wanasaba dan Pringgabaya. Bahkan dalam sehari, ia mampu bolak balik Suela-Selong yang jaraknya puluhan kilometer untuk mengurus BPJS warga.

Namun pada awal tahun baru tepatnya hari Senin 02 Januari 2023 pukul 06.34 petang, ia mengalami peristiwa pembegalan di jalan raya yang menghubungkan Desa Karang Baru dan Wanasaba.

Jalan tersebut memang akhir-akhir ini cukup sepi karena permukiman penduduk tidak merata di sepanjang jalan. Di tengah-tengahnya ada turunan dan pepohonan yang cukup sepi dari aktivitas warga sekitar. Artinya, jalan itu sangat berisiko bagi seorang pengendara yang sendirian lebih-lebih bagi seorang perempuan.

Dalam keterangannya, dua begal tersebut menendang motor Beat Streat korban hingga terjatuh ke arah kiri. Setelah jatuh, satu begal turun mengambil sepeda motor korban dan terjadi tarik-menarik.

Karena korban melawan, begal pun menendang kaki korban. Korban teriak minta tolong. Namun begal mengeluarkan senjata tajam untuk mengancam korban sambil mengatakan "diam-diam."

Kendati teriak meminta tolong, tak satupun warga yang menolong korban. Bahkan, korban dikira orang gila oleh seorang warga yang sempat melihatnya jarak 20 meter.

"Saya kira orang gila teriak-teriak sehingga saya biarkan dan cuek pulang karena sudah waktu magrib," kata Amaq Sese.

Sri Widia pun tampak kesal terhadap warga yang mengiranya orang gila itu. "Padahal saya pakai helm, pakai tas dikira orang gila," tutur Widia sambil lemas.

Widia mengaku masih sok terhadap peristiwa tersebut. Ia pun melaporkannya ke Polsek terdekat. Polsek Wanasaba lalu meminta perlengkapan STNK untuk pencarian motor beat streat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun