Mohon tunggu...
Bambang Herutomo
Bambang Herutomo Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan dan mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Konsultan Pertambangan Batubara dan Mahasiswa S2 Teologi STT Jaffray Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dalam Jemaat

12 Januari 2019   14:47 Diperbarui: 12 Januari 2019   14:57 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang berseru kepada Tuhan meminta apa apa yang mereka butuhkan. Refleksi teologis lahir di tengah perjuangan orang yang sungguh-sungguh mengalaminya. Orang-orang berdoa untuk sebuah harapan, makna, dan pertolongan Allah.

Jemaat yang vital mungkin tidak "memberikan" jawaban. Pada kenyataannya, jawaban yang terlalu mudah akan menutupi pembicaraan. Namun apa yang hadir adalah vitalitas untuk mencari jawaban pertanyaan Frank Donnell ini: Apakah tidak ada " penemuan, pandangan-pandangan, atau penyataan-penyataan "? Apakah kita tidak mengenalinya? 

Apakah hidup dengan pola lama menghalangi kita melihat karya Allah yang baru? Sebuah tanda jemaat yang vital adalah melibatkan langsung masalah pribadinya, kehidupan, dunia, keadaan keluarga, dan masalah masyarakat dengan memahami bahwa dukungan dan hidup dalam pengharapan pada Tuhan yang berkuasa menjawab doa, memberikan makanan yang secukupnya, dan mengajarkan kita untuk mengampuni sebagai cara kita menghadirkan Kerajaan Allah.

Sementara masalah-masalah dunia yang kita hadapi amat kompleks dan besar, kita harus mengatasinya dengan bekerja sama dengan orang-orang yang kadang-kadang sangat berbeda dengan kita. 

Kita perlu mengenal diri kita dan mengetahui bagaimana terlibat dalam dialog lintas-budaya , dan keduanya merupakan isu-isu dalam pendidikan Kristiani. Kita perlu tahu bagaimana membangun koalisi kepedulian dan keadilan  yang merespons langkah demi langkah  terhadap hal-hal yang rapuh. Pendidikan memperdayakan kita  untuk berpindah dari percakapan ke dalam kehidupan kita  sehari-hari. 

Kita menghidupkan "makanan sehari-hari" ketika kita menjangkau orang-orang dalam kehidupan kita yang utuh, dengan cinta dan harapan, dan mengetahui bahwa tindakan-tindakan  penuh kasih  ini ditujukan kepada konteks dunia yang lebih luas. 

Pendidikan Kristiani mendorong perkembangan teologis dengan kesaksian-kesaksian dari masa lalu untuk menghadapi isu-isu personal dan sosial yang krusial dalam kehidupan kita dengan analisis dan visi yang berasal dari penyertaan Allah dalam sejarah. Pendidikan Kristiani menyediakan ruang terbuka untuk mempraktikkan kehadiran Allah dan untuk berbagi hidup serta kerapuhan hidup dalam keramahan dan kasih. Jemaat vital melibatkan iman karena berbicara tentang Hidup!!

Referensi :

Symour, Jack L, Memetakan Pendidikan Kristiani, Penerbit BPK Gunung Mulia 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun