Aksi tanggap :
Data data yang masuk . Segera kita tampung dan kumpulkan agar inventarisasi masalah diketahui. Â
Dibuat skala prioritas .
Solusi :
Pengurus divisi pendistribusian dan divisi yang terkait  akan menindak lanjuti temuan dan kendala pada anggota UMKM Pribumi untuk dibahas dan dicari solusi nya .
Skala prioritas solusi:
1. Yang bisa dilaksanakan segera oleh pengurus dan jajaran nya terkait . ( saling bekerja sama / melengkapi ) . Maka di foll up segera agar teratasi dengan baik. Â
2. Laporan kepada instansi pemerintah terkait yang  dengan permasalahan para anggota  dengan  instansi pemerintah ( pengurus UMKM Pribumi Provinsi Banten ) membuat surat rekomendasi dan  mendampingi sampai selesai kendalanya .
Mengenai permasalahan.
Siapa dan bagaimana produk UMKM Pribumi Provinsi Banten di dalam hal distribusi  hasil bumi  / produk barang  dan produk  kerajinan  UMKM Pribumi  Wilayah Banten.
Salah satu kelemahan utama UMKM pada umumnya  ( bisa juga UMKM  Pribumi Provinsi Banten )  dalam hal promisi / pemasaran dan rantai distribusi yang belum tertata secara baik dan benar.
Distribusi barang panjang pada UMKM.
Ada kendala di biaya yang cukup tinggi untuk saluran distribusi yang berdampak pada cost tranportasi .
Kita mesti bantu dengan program program divisi. Selain itu  masih kurang nya pembinaan kwalitas produksi ,  pemasaran secara nasional  hasil bumi dan kerajinan tangan para UMKM/dan anggota UMKM Pribumi.
Dimana wilayah hasil bumi  dan barang produksi misal di wilayah  Pandeglang  khusus nya ada di dalam wilayah yang jauh ke pusat kota pemerintahan dan kota kota lainnya .  Faktor kendala adalah biaya tranportasi ini  karena saluran distribusi yang dilalui masih panjang .  Maka diperlukan solusi yang memperpendek  saluran distribusi  agar biaya transportasi jadi lebih hemat / bersaing .
Saya  dari DPW UMKM Pribumi Provinsi Banten divisi Pendistribusian,  ingin membantu dan mengatasi persoalan yang masih di hadapi  para anggota UMKM Pribumi Banten dengan beberapa cara dan model sebagai berikut:
1. Permasalahan . Para anggota yang sibuk dengan pekerjaan membuat kerajinan / pabrikan  / mengelola hasil bumi nya.  Tidak sempat belajar dan/ tidak terpikir untuk memanfaatkan tehnologi informasi .  Dan masih kurangnya pengetahuan dengan  tehnologi informasi marketing. Â
Solusinya: