Mohon tunggu...
Bambang Bubudiono
Bambang Bubudiono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan proses seni pertunjukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemberontakan Kamar Mandi

12 Juni 2023   22:05 Diperbarui: 12 Juni 2023   22:55 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Darah berdesir di dalam tubuh Nia saat ia melangkah dengan langkah cepat menuju kamar mandi. Matahari pagi memancarkan sinarnya yang hangat melalui jendela, membangkitkan semangatnya yang pemberontak. Hari ini adalah hari di mana ia merasa siap untuk mengubah segalanya.


Nia memasuki kamar mandi dengan langkah mantap. Tangannya gemetar sedikit saat meraih keran air. Dinginnya air mengejutkan tubuhnya, tetapi sensasi itu seolah membangkitkan semangat pemberontakan yang berkobar di dalam dirinya. Seperti tetesan-tetesan air yang jatuh di atas kepalanya, keputusasaan dan ketidak puasan yang selama ini ia rasakan mulai terlepas. Ia merasa memiliki kendali atas hidupnya sendiri.


Dalam ketenangan kamar mandi yang sunyi, Nia merasakan energi baru mengalir dalam dirinya. Ia tidak bisa lagi membiarkan dirinya terjebak dalam rutinitas dan harapan-harapan orang lain. Ia merasa terikat oleh aturan-aturan yang menghimpit dan membatasi potensinya. Kini, saat air mengalir ia melihat bayangannya sendiri.


Dalam kegelapan kamar mandi, pikiran-pikiran pemberontakan merayap di benak Nia. Ia mengingat momen-momen ketika dirinya terpaksa menundukkan kepala, menuruti tuntutan orang lain, dan menyimpan impian-impian besar dalam kotak-kotak yang terkunci rapat.


Namun, saat ini adalah waktu untuk membebaskan diri. Nia menggeram pelan, mengekspresikan ketidak sabaran dan keinginan yang tak terbendung. Ia menutup mata dan membiarkan air mengalir, membersihkan beban-beban pikiran yang terlalu lama ia pikul. Tetes demi tetes, kebebasan mulai mengalir dalam setiap serat tubuhnya.


Nia mengambil sabun dan memulai gerakan-gerakan yang lembut dan lincah. Dalam kegelapan kamar mandi, air dan busa saling berpadu, menciptakan harmoni yang mencerminkan semangat pemberontakan yang membakar dalam diri Nia. Setiap sentuhan sabun di kulitnya, Nia merasa semakin dekat dengan menjadi diri sejati yang selama ini ia pendam.


Takdirnya tidak lagi ditentukan oleh harapan orang lain. Ia tak ingin terjebak dalam garis-garis takdir yang telah digariskan sejak lahir. Nia ingin mengecap kebebasan dan membangun jalan hidupnya sendiri. Ia ingin merasakan hasrat yang tak terbatas, menggapai impian-impian yang selama ini tersimpan dalam kerahasiaan.


Air di kamar mandi mulai mengering, tetapi semangat pemberontakan Nia tidak pernah pudar. Ia menatap cermin dengan pandangan tajam, melihat sosok di dalamnya yang siap untuk melawan arus dan mengubah dunia. Dalam detik-detik itu, Nia mengambil keputusan penting. Ia tidak akan lagi mengikuti alur yang telah ditentukan. Ia akan menuliskan kisah hidupnya sendiri, dengan keberanian dan kemandirian sebagai pena dan tinta yang menghiasi setiap halamannya.


Keluar dari kamar mandi, Nia merasa segar dan kuat. Ia merasa terhubung dengan kekuatan batinnya yang selama ini terpendam. Dengan langkah mantap, ia berjalan meninggalkan bayang-bayang masa lalu yang mengikatnya. Ia siap menghadapi tantangan baru, menjelajahi dunia dengan semangat pemberontakan yang tidak bisa dipadamkan.


Pemberontakan Nia tidak akan berhenti di kamar mandi. Itu adalah awal dari perjalanan baru, di mana ia akan menantang batas-batas yang ada, melawan penindasan dan pembatasan yang telah lama menghimpitnya. Ia akan menjalani hidup dengan semangat bebas, menggapai impian-impian yang tak terhingga. Masa depannya adalah miliknya, dan Nia bersumpah untuk menjalani setiap hari dengan keberanian dan ketabahan, membuktikan bahwa pemberontakan itu bisa membawa kebebasan yang sejati.


Setiap langkah yang diambil oleh Nia menggelegar dengan keberanian dan kepercayaan diri. Ia melangkah ke dunia dengan semangat pemberontakan yang tak tergoyahkan. Menghadapi tantangan dan rintangan yang datang, Nia tidak pernah menyerah. Ia menggunakan kekuatannya yang baru ditemukan untuk mengatasi setiap hambatan yang menghalangi jalan menuju kebebasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun