Mohon tunggu...
Bambang Bubudiono
Bambang Bubudiono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan proses seni pertunjukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bibir Selembut Es Krim

10 Juni 2023   08:36 Diperbarui: 10 Juni 2023   09:15 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bersembunyi di antara bukit-bukit hijau, kota damai, hangat dan teduh itu berada. Kota seperti dalam angan-angan pejabat menjelang pensiun. Jalanan kota itu adalah tempat Maya berlalu-lalang setiap harinya. Maya adalah seorang perempuan yang cantik dengan bibir selembut es krim. Bibirnya memiliki kelembutan yang memikat, seolah-olah sentuhan pertama menyentuh bibirnya akan membuatmu terbuai dalam kelezatan es krim yang lezat.

Setiap hari, Maya pergi bekerja di sebuah toko buku kecil yang terletak di jantung kota. Dia adalah pecinta buku sejati dan menikmati berbagi keindahan kata-kata dengan orang lain. Saat menjelaskan tentang buku-buku yang dia baca, bibirnya yang lembut bergerak dengan kelancaran, menarik perhatian setiap pendengarnya.

Siapa sangka, di balik kecantikannya, Maya menyimpan kisah yang pahit. Kiah cintanya pada seorang lelaki yang ia pikir akan menjadi belahan jiwa. Bernasib seperti es krim, meleleh di bawah sinar matahari. Lelaki itu meninggalkannya dengan luka mendalam, meninggalkan Maya dengan keraguan dan ketakutan tak terungkapkan.

Meskipun hatinya hancur, Maya tetap berusaha menjaga senyum di wajahnya dan menyambut semua orang dengan keramahan yang tulus. Dia tidak ingin siapa pun merasakan kesedihan yang tengah menghantuinya. Bibir lembutnya menjadi simbol kekuatannya dan penolakan untuk membiarkan kekecewaan merusak kehidupannya.

Maya sedang bekerja di toko buku seperti biasa saat seniman muda itu datang. Rama, namanya Rama. Seniman yang terpesona oleh kecantikan Maya, khususnya bibirnya yang selembut es krim. Rama tertarik oleh kelembutan yang terpancar dari Maya, dan dia ingin memenangkan perasaannya.

Dengan penuh keberanian, Rama mendekati Maya dan berkata, "Wanita dengan bibir selembut es krim, aku terpesona olehmu. Aku terpesona oleh kelembutanmu dan kekuatanmu untuk tetap tersenyum meski hatimu hancur. Bisakah kita menghabiskan waktu bersama?"

Maya terkejut mendengarnya. Hatinya berdebar, tetapi dia tidak ingin membiarkan ketakutan masa lalunya menghalangi kemungkinan kebahagiaan yang baru. Dia tersenyum, bibirnya yang lembut bergerak dengan kelancaran, dan berkata, "Aku akan senang sekali."

Dari hari itu, Maya dan Rama mulai menjalani petualangan hidup mereka bersama. Mereka menikmati momen-momen indah bersama, berbagi tawa dan air mata, serta saling menyemangati di saat-saat sulit. Bibir Maya yang lembut menjadi saksi dari setiap ciuman mereka, mengingatkan mereka akan kelembutan yang mereka temukan satu sama lain.

Kisah Maya dan Rama menunjukkan bahwa kehidupan tidak selalu mudah, tetapi ketika kita menemukan seseorang yang benar-benar memahami dan menerima kita apa adanya, luka masa lalu tidak lagi memiliki kekuatan untuk menghancurkan kita. Kebahagiaan dan kelembutan bibir Maya menjadi simbol dari kekuatan hatinya yang tak tergoyahkan.

Dan pada akhirnya, ketika bibir mereka menyatu dalam ciuman yang penuh cinta, Maya dan Rama tahu bahwa mereka menemukan kebahagiaan yang mereka cari selama ini.

Mereka melanjutkan perjalanan hidup mereka dengan saling mendukung dan menciptakan kenangan yang indah. Setiap kali mereka bersama, bibir Maya yang selembut es krim memberikan kehangatan dan kenyamanan kepada Rama. Dia merasakan keajaiban sentuhan bibir Maya, seolah-olah mereka mengisahkan cerita cinta yang tak terucapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun