Mohon tunggu...
bAmbANg sUttO
bAmbANg sUttO Mohon Tunggu... Freelancer - NgiNgu PitheQ

Tjah ngKeLET NJeporo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pecel Panggang Iwak "P" Khas Jeporo

30 Maret 2017   13:02 Diperbarui: 30 Maret 2017   13:18 2402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pecel panggang Iwak “P” Khas Jeporo

Kali ini kangmas SuttO ingin menyajikan dopen tentang makanan khas wong Njeporo.

Pernah ke Jepara ?

Jepara terletak di sepanjang membentang dari ujung barat ke arah utara dari pegunungan Muria Kudus Jawa Tengah. Dengan batas utara pada garis pantai laut jawa.

Orang mengenal jepara adalah karena kayu jati dengan ukirannya, itu sangat betul dan juga menjadi paten dan khas terkenalnya kota kabupaten Jepara ini.

Selain dari pada itu masih banyak hal di daerah ini yang sangat unik dan khas yang bisa didapatkan, salah satunya makanan-makanan khas desanya, banyak ragam dan keunikannya serta ciri khasnya.

Jepara adalah daerah pantai, banyak daerah pantai-pantai yang menjadi tempat rekreasi bagi masyarakatnya di kota kabupaten ini.

Selain itu aktivitas nelayan pencari ikan laut adalah sebuah pemandangan hari-harian yang sangat tidak asing di kota ini.

Bicara tentang nelayan sudah pasti akan ngomongin hasil ikan laut, ngomong ikan laut sudah tentu bicara pula “iwak panggang” atau ikan panggang, itulah Jepara dan khas kulinerinya.

Kangmas SuttO lahir dan besar di pedesaan kabupaten ini, jadi santapan dan makanan tentang iwak panggang adalah menjadi bagian dari darah dan daging yang membentuk tubuhku ini.

Ada banyak ragam iwak panggang yang bisa kita dapatkan di pasar-pasar tradisionil di hampir seluruh desa-desa di Jepara. Dan itu bisa kita dapatkan dengan mudah beserta harga-harga yang murah, sekaligus siap saji tinggal dipanaskan ulang ala kadarnya, sebab bentuknya kebanyakan memang sudah berwujud irisan-irisan yang sudah dibakar matang. Dengan catatan jika mencarinya di pasar-pasar waktunya agak pagi dan jangan kesiangan, agar mendapatkan yang fresh dan segar (belum layu), kalau kata wong Jeporo “iwak panggang sing ayu-ayu”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun